Senat AS Desak Donald Trump Tegas soal Pembunuhan Khashoggi

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, pada 20 Maret 2018. - AFP/Getty Images
Sumber :
  • bbc

Senat Amerika Serikat meminta Presiden Donald Trump memastikan apakah putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, berperan dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

Untuk itu, Trump didorong menggelar investigasi kedua yang secara khusus tertuju kepada sang pangeran sehingga bisa "menentukan apakah orang asing bertanggung jawab atas pembunuhan ekstrayudisial, penyiksaan, atau pelanggaran berat lainnya".

Permintaan tersebut dituangkan Senator Bob Menendez dan Senator Bob Corker selaku pemimpin fraksi Demokrat dan Republik di Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dalam sebuah surat.

Berdasarkan Undang-Undang Pertanggungjawaban Hak Asasi Manusia Global Magnitsky, permintaan tersebut harus ditanggapi dalam kurun 120 hari.

Sementara itu, Senator Lindsey Graham dari Partai Republik memprediksi adanya sokongan bipartisan di Kongres AS dalam menjatuhkan sanksi terhadap Arab Saudi, "termasuk anggota keluarga kerajaan".

`Mungkin ya, mungkin tidak`

Melalui pernyataan resmi, Trump mengatakan putra mahkota Saudi "amat mungkin" mengetahui pembunuhan Khashoggi. Tapi kemudian dia menambahkan, "mungkin ya, mungkin tidak".

Dia juga menyatakan badan intelijen CIA belum memastikan "100%" mengenai kasus pembunuhan Khashoggi.

"Dunia ini adalah tempat yang sangat berbahaya," cetus Trump, sembari menyanjung Arab Saudi sebagai sekutu AS dalam menghadapi Iran.

Arab Saudi menghabiskan "miliaran dollar dalam memimpin pertempuran melawan terorisme Islam radikal" sedangkan Iran "membunuh banyak orang Amerika dan orang tak bersalah lainnya di Timur Tengah".

Trump menekankan pentingnya investasi Saudi dan pembelian senjata dari AS.

"Jika kita dengan bodoh membatalkan kontrak ini, Rusia dan Cina akan menjadi penerima manfaat yang sangat besar," tambahnya.

Walaupun mengakui pembunuhan Jamal Khashoggi "mengerikan", Trump menyatakan "kita mungkin tidak pernah tahu tentang semua fakta" tentang kematiannya.

"Amerika Serikat bermaksud untuk tetap menjadi mitra setia Arab Saudi untuk memastikan kepentingan negara kita, Israel dan semua mitra lain di kawasan ini."