Bantuan Dipotong, Ribuan Warga Australia Terancam Kelaparan
- abc
Pemerintah Australia memotong bantuan dana badan amal Foodbank mulai awal 2019, dan diperkirakan akan menyebabkan ribuan orang terancam kelaparan. Setiap bulan Foodbank menyalurkan makanan bagi 710 ribu warga yang membutuhkan.
Selama ini Foodbank menerima 750.000 dolar (sekitar Rp 8 miliar) dari pemerintah. Namun badan amal ini mendapatkan pemberitahuan dananya akan dipangkas menjadi 427.000 dolar.
CEO Foodbank Brianna Casey menjelaskan pemotongan dana ini berisiko pada keluarga yang sangat membutuhkan. Setara dengan nilai bahan makanan 8 juta dolar.
"Kami menyalurkan makanan untuk 710.000 orang per bulan saat ini. Lebih dari seperempatnya adalah anak-anak," jelas Casey kepada ABC.
Para penerima bahan makanan ini, katanya, bukan hanya para tunawisma di jalanan. Namun juga rumah tangga biasa yang membutuhkan.
"Mereka itu ibu dan ayah, orang tua dan pensiunan, mahasiswa, orang yang menghadapi krisis dalam hidupnya dan orang lainnya yang membutuhkan makanan," kata Casey.
Salah seorang penerima bantuan Foodbank bernama Diane dari negara bagian Victoria, merasa sangat terbantu selama 18 bulan terakhir.
Dia mengaku bantuan tiap dua minggu berupa makanan kaleng, roti dan sesekali buah segar membuat dia bisa menyisihkan uang buat bayar berbagai tagihan.
"Karena Foodbank, saya punya uang untuk bensin," ujarnya.
Penjelasan pemerintah
Menteri Pelayanan Sosial Australia Paul Fletcher mengatakan pihaknya menyiapkan 4,5 juta dolar bagi tiga badan amal, yaitu Foodbank, SecondBite dan OzHarvest, untuk menyalurkan bantuan makanan darurat.
Kebijakan ini merupakan bagian dana 200 juta dolar yang dialokasikan pemerintah dalam membantu warganya yang menghadapi krisis keuangan.
"Departemen Layanan Sosial menilai proposal dari enam penyedia layanan dan memilih tiga di antaranya," katanya.
"Penilaian dilakukan departemen saya dan mereka menyarankan untuk memasukkan OzHarvest sebagai penyedia bantuan makanan," tambahnya.
Karena itu, katanya, badan amal yang dapat bantuan pemerintah untuk menyalurkan bahan makanan kini jadi tiga dari sebelumnya hanya dua.
Menurut Casey, Foodbank selama ini menyalurkan 40 persen makanan ke daerah-daerah yang dilanda kemarau berkepanjangan.
Dia memperingatkan pemotongan dana ini akan meningkatkan kerawanan pangan dan tingkat kelaparan.
"Pada 2014/15 kami menerima 1,5 juta dolar per tahun sehingga kami bisa memproduksi makanan senilai 10 juta dolar," jelas Casey.
Namun setiap tahun sejak itu, katanya, bantuan pemerintah yang diterima Foodbank terus menurun.
"Saya kira pemerintah tidak tahu persis betapa buruknya kenyataan yang ada. Masalahnya bukan hal sepele," katanya.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.