Australia Bentuk Bank Infrastruktur Rp20 Triliun untuk Negara Pasifik
- abc
Australia meningkatkan komitmennya terhadap kawasan Pasifik, membuka beberapa pos diplomatik baru dan mendirikan bank infrastruktur untuk pembangunan proyek untuk proyek-proyek di kawasan itu.
Poin Utama Bank Poin utama:
• Perdana Menteri Scott Morrison akan menyatakan bahwa sudah waktunya Australia "membuka bab baru dalam hubungan dengan keluarga Pasifik kami"
• Inti dari pengumuman itu adalah bank infrastruktur senilai $ 2 miliar (atau setara Rp 20 triliun)
• PM Morrison juga akan berjanji untuk memperkuat kerja sama pertahanan di wilayah tersebut
Perdana Menteri Scott Morrison akan mengumumkan gebrakannya ke negara-negara Pasifik saat ia bersiap untuk bertemu dengan para pemimpin regional di forum APEC, di Papua Nugini.
Dalam pidato yang disampaikan pada hari Kamis (8/11/2018), PM Morrison akan menyatakan sudah waktunya untuk "membuka bab baru dalam hubungan dengan keluarga Pasifik kami".
"Australia memiliki kepentingan abadi di Pasifik Barat Daya yang aman secara strategis, stabil secara ekonomi dan berdaulat secara politik," demikian bunyi salinan pidato sebelumnya.
"Ini bukan hanya wilayah kita, atau lingkungan kita. Ini rumah kita."
Inti dari pengumuman PM Morrison diharapkan menjadi pembentukan bank infrastruktur senilai $ 2 miliar (atau setara Rp 20 triliun) untuk wilayah Pasifik.
Fasilitas Pendanaan Infrastruktur Australia akan mengeluarkan hibah dan pinjaman jangka panjang untuk proyek "berprioritas tinggi" termasuk telekomunikasi, energi, transportasi dan air.
Untuk melengkapi dana baru tersebut, Pemerintah berencana memberi akses kepada lembaga pembiayaan ekspor Australia dengan tambahan $ 1 miliar (atau setara Rp 10 triliun) untuk berinvestasi dalam proyek "yang memiliki manfaat nasional yang luas bagi Australia".
Pengumuman PM Morrison itu mengikuti janji yang sama dari Pemimpin Oposisi Australia, Bill Shorten, pekan lalu dan menyoroti kekhawatiran yang berkembang tentang pengaruh China yang meningkat di wilayah tersebut.
Kubu Koalisi sebelumnya telah dituduh gagal mengambil alih kawasan itu secara serius setelah Morrison menurunkan portofolio Pasifik dalam Kabinetnya dan melewatkan Forum Kepulauan Pasifik di Nauru.
Tetapi seperti halnya Partai Buruh, Pemerintah meningkatkan komitmennya.
Pada hari Kamis (8/11/2018), PM Morrison berjanji untuk membuka misi diplomatik di Palau, Kepulauan Marshall, Polinesia Prancis, Niue dan Kepulauan Cook, dan memperkuat kerja sama pertahanan di wilayah tersebut.
Australia akan membentuk tim pelatihan Angkatan Pertahanan permanen untuk Pasifik, dan meningkatkan penempatan serta latihan Angkatan Lautnya.
Keputusan ini muncul sepekan setelah PM Morrison berjanji untuk bersama-sama mengembangkan pangkalan angkatan laut di Pulau Manus dengan Papua Nugini, sebagai indikasi pergeseran dalam prioritas kebijakan luar negeri Pemerintahannya.