Gelombang Kemarahan Bakar Iran Usai Kena Sanksi AS
- Secreenshot Video CNN.com
VIVA – Gelombang protes lautan massa terjadi di Iran usai sanksi berat dijatuhkan Amerika Serikat terhadap negara tersebut. Demonstrasi besar juga terjadi di bekas kantor Kedubes AS di Teheran di Iran bagian tengah. Pawai besar-besaran yang membawa topeng karikatur Trump dan simbol Patung Liberty yang diangkat massa sambil meneriakkan seruan "Tenggelam bersama AS".
Dikutip dari laman CNN Amerika Serikat, ketegangan antara AS dan Iran memang sudah cukup lama terjadi sekalipun pada masa Presiden AS Barack Obama, diplomasi dengan Iran bisa dikatakan cukup bisa "menjinakkan" negara yang dituding memiliki nuklir tersebut hingga kemudian AS menjadi salah satu penandatangan Perjanjian Nuklir Iran.
Namun tak lama setelah Presiden AS Donald Trump berkuasa, AS langsung hengkang dari perjanjian itu dan kemudian menerapkan sanksi ekonomi besar terhadap negara tersebut. Adapun demonstrasi besar-besaran yang terjadi di ran ini juga sebagai peringatan atas serbuan mahasiswa Iran ke Kedubes AS pada tahun 1979 yang sempat menyandera 54 diplomat dan warga Amerika. Hal ini juga menjadi pemicu utama makin tegangnya relasi kedua negara usai peristiwa tersebut.
Sementara Donald Trump kemudian menjatuhkan sanksi keras terhadap Iran termasuk soal minyak dan embargo perdagangan.
Namun masyarakat Iran mengaku tak takut bahkan dengan gamblang mengungkapkan kemarahan sebagai respons kepada Washington DC.
"Kami yakin Donald Trump ini gila. Dia tak akan bisa berbuat apa-apa ke kami karena kami memiliki Imam Khamenei dan dia adalah orang paling baik dan hebat yang pernah kami kenal," kata seorang demonstran bernama Mobina Jari.