11 Tewas dalam Penembakan di Rumah Ibadah Yahudi, AS Berduka
- Pixabay
VIVA – Setidaknya 11 orang tewas dalam serangan bersenjata mematikan di sebuah sinagoga stau tempat ibadah Yahudi di Pittsburgh pada Sabtu 28 Oktober 2018 lalu. Pihak kepolisian mengonfirmasi sembilan dari 11 korban berusia 65 tahun atau lebih tua.
Kapolisian federal Amerika Serikat, pada Minggu 28 Oktober 2018, melaporkan seorang tersangka pria berusia 46 tahun bernama Robert Bowers telah ditangkap di Sinagoga Tree of Life, setelah terlibat baku tembak dengan polisi. Robert akan dikenai 29 dakwaan dan terancam hukuman mati.
Dilansir dari Channel News Asia, Robert akan menghadapi hakim federal di pengadilan pada Senin 29 Oktober 2018. Ia tengah dirawat di rumah sakit akibat beberapa luka tembakan.
Peristiwa penembakan Sabtu lalu itu disebut merupakan serangan terburuk terhadap komunitas Yahudi dalam sejarah Amerika. Seluruh rakyat Amerika berduka dan ungkapan belasungkawa berdatangan kepada komunitas Yahudi.
Layanan duka dan doa diadakan untuk menghormati korban yang meninggal. Kata-kata penghiburan dan simpati berdatangan kepada komunitas Yahudi Amerika, termasuk dari para pemimpin Eropa dan Paus Fransiskus.
Paus menyebut serangan itu sebagai "tindakan kekerasan yang tidak berperikemanusiaan". Ia berdoa diakhirinya "api kebencian" yang berkembang di masyarakat" saat memimpin ibadah Minggu.
Presiden AS, Donald Trump, mengutuk serangan itu. "Ancaman anti-semitisme tidak bisa diabaikan, dan tidak bisa ditoleransi, dan tidak bisa dibiarkan berlanjut," ujarnya.
Pihak berwenang menceritakan kronologis kejadian. Serangan berlangsung selama 20 menit dimulai dengan seorang pria bersenjata masuk ke dalam gedung dan menembakkan senapan AR 15 dan dua pistol Glock.
Empat petugas polisi tim SWAT terluka dalam aksi baku tembak. Satu orang dalam kondisi kritis.