Erdogan Minta Kasus Pembunuhan Khashoggi Diputus di Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • Daily Sabah

VIVA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Turki mengungkap skenario pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi, Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018 lalu.

Menurut Erdogan, ada 15 anggota tim dari Saudi tiba di Istanbul untuk melakukan pembunuhan. Mereka terdiri dari jenderal, perwira intelijen senior dan pejabat forensik. Pembunuhan direncanakan dilakukan di daerah pedesaan di luar kota.

"Itu jelas, pembunuhan tidak terjadi secara sengaja, tetapi itu sudah direncanakan," kata Erdogan dilansir NewYorkTimes, Rabu, 24 Oktober 2018.

Erdogan menegaskan rencana pembunuhan itu terungkap dari hasil penyelidikan aparat keamanan dan intelijen Turki. Namun demikian, apa yang dia sampaikan tidak ada niatan menjatuhkan sebuah kasus yang telah menciptakan kehebohan internasional.

Atas dasar itu, Ia mendesak Arab Saudi untuk jujur merespon skenario pembunuhan yang terjadi di negaranya. Erdogan lantas melontarkan pertanyaan kepada Arab Saudi dan menantang para pemimpin negara itu untuk menjawabnya.

"Mengapa tim 15 orang dari Saudi, semua dengan kualifikasi terkait dengan insiden itu berkumpul di Istanbul pada hari pembunuhan? Kami mencari jawaban atas pertanyaan ini. Atas perintah siapa orang-orang itu pergi ke sana?" tanya Erdogan

Arab Saudi mengatakan, meski 18 pejabat sedang diselidiki dalam pembunuhan itu, tapi ia akan tetap memanggil Raja Salman dari Arab Saudi dan meminta agar kasus tersebut diputuskan di Istanbul, tidak di Riyadh atau di tempat lain di Arab Saudi.