Polisi Federal Australia Periksa Kantor Kementerian Dalam Negeri
- abc
Polisi Federal Australia (AFP) telah melakukan pemeriksaan di Gedung Kementerian Dalam Negeri Australia di Canberra berkenaan dengan bocoran sehubungan kasus pengasuh anak (au pair) yang melibatkan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton bulan lalu.
Pemeriksaan AFP Polisi sudah melakukan pemeriksaan di dalam gedung Kementerian Dalam Negeri di Canberra Bocoran dokumen menjelaskan intervensi Menteri dalam kasus dua pengasuh anak AFP mengatakan sudah "melakukan sejumlah aktivitas" dalam penyelidikan
Para petugas AFP memasuiki salah satu gedung kementerian tersebut hari Kamis (11/10/2018) pagi, dengan perkiraan mereka hendak mencari bukti bocoran di sistem komputer.
Polisi menerima laporan dari departemen tersebut bulan lalu mengenai adanya "penyebaran informasi yang tidak sah".
Menurut laporan yang diterima ABC, perintah pemeriksaan sudah disetujui.
Pembicaraan email antara kantor Dutton, dengan staf Kementerian Dalam Negeri dan yang lain dibocorkan ke Partai Buruh bulan lalu mengungkapkan adanya intervensi menteri guna mencegah deportasi seorang perempuan asal Prancis di tahun 2015.
Alexandra Deuwel (27 tahun) berencana bekerja sebagai pengasuh anak (au pair) untuk keluarga petani/peternak asal Adelaide Callum dan Skye MacLachlan di pertanian di Barossa Valley (Australia Selatan).
Namun keinginan bekerja itu bertentangan dengan visa yang dimiliknya.
Supplied: Facebook
Dutton yang menjadi Menteri Dalam Negeri juga dituduh membantu seorang teman, bekas sesama polisi Queensland Russell Keag untuk membebaskan seorang perempuan Italia yang juga datang untuk bekerja sebagai pengasuh anak.
Peter Dutton membantah melakukan hal yang melanggar hukum dalam dua kasus tersebut dan bahkan menuduh mantan kepala Pasukan Perbatasan Australia Roman Quaedvlieg mengajukan bukti-bukti palsu kepada komite Senat yang menyelidiki masalah au pair tersebut.
AFP hari Kamis mengukuhkan bahwa mereka menerima laporan dari Departemen Dalam Negeri pada tanggal 30 Agustus "berkenaan dengan penyebaran informasi yang tidak mendapat otorisasi."
"Masalah ini sudah diterima untuk diselidiki." kata polisi dalam sebuah pernyataan.
"AFP sudah melakukan penyelidikan dan melakukan sejumlah aktivitas berkenaan dengan penyelidikan."