Heboh Lubang Kecil di Pesawat Ruang Angkasa Soyuz
- bbc
Masyarakat penjelajahan ruang angkasa dihebohkan oleh lubang di pesawat Soyuz yang merapat di stasiun ruang angkasa internasional ISS. Rusia menyatakan lubang itu kemungkinan disengaja atau akibat kecerobohan saat di Bumi.
Kepala badan antariksa sipil Rusia, Dmitry Rogozin, mengatakan dari pemeriksaan keadaan di lubang itu dan sekitarnya, menunjukkan ada upaya pengeboran beberapa kali, yang tampaknya dilakukan dengan "tangan yang goyah".
Lubang itu terdeteksi anggota awak pesawat antariksa Soyuz pada Rabu (5/9); kemudian mereka menggunakan selotip untuk menutupnya karena kebocoran itu, kendati kecil, menyebabkan terjadinya kehilangan tekanan.
Mereka mengesampingkan dugaan-dugaan sebelumnya, bahwa lubang itu kemungkinan akibat benturan batuan mikrometeorit, atau sepotong kecil puing sampah ruang angkasa.
Saat ini ada enam astronot yang berada di ISS: tiga orang Amerika, dua orang Rusia dan seorang Jerman.
Lubang itu terdapat di bagian wahana Soyuz, yang tidak akan digunakan untuk membawa para astronot kembali ke Bumi.
Dmitry Rogozin, mengatakan, mereka akan membentuk komisi penyelidikan untuk mencari tahu pelaku pengeboran itu.
Menurut Rogozin, yang dipertaruhkan adalah "masalah kehormatan" Energiya, perusahaan manufaktur ruang angkasa Rusia yang membuat Soyuz.
Sebuah sumber industri luar angkasa mengatakan kepada kantor berita Rusia, Tass, bahwa masalah itu mungkin terjadi saat pesawat menjalani uji coba di kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.
Kemudian, setelah melewati pemeriksaan awal, masalah itu mungkin ditutup-tutupi.
"Ada yang melakukan kecerobohan, dan kemudian dilanda ketakutan lalu menutup lubang itu begitu saja," sumber itu berspekulasi. Namun lapisan untuk menutup lubang itu kemudian "mengering dan terlepas" ketika Soyuz mencapai ISS.
Foto-foto yang menunjukkan lubang tersebut beredar luas di berbagai situs internet.
Dalam wawancara di televisi, Rogozin dilaporkan mengatakan: "Ini apa: cacat produksi atau ulah yang direncanakan? ... Kami menyelidiki versi (masalahnya terjadi saat di) Bumi. Tapi ada versi lain yang tidak juga kami abaikan: tindakan yang disengaja di ruang angkasa".