Kasus Kematian Mahasiswi Indonesia di Jerman Ditutup

Polisi Jerman melakukan penjagaan/ ilustrasi.
Sumber :
  • REUTERS/Michaela Rehle

VIVA – Teka-teki kematian Shinta Pratiwi DP (22), mahasiswi Universitas Bayreuth asal Malang, Jawa Timur, terjawab. Berdasarkan hasil outopsi di Universitas  Erlangen Jerman, Pengadilan Kota Bayreuth memutuskan bahwa penyebab kematian korban yang ditemukan tewas di Danau Trebgasts adalah tenggelam dan murni kecelakaan.

Kepada VIVA, Juru bicara Kepolisian Oberfranken, Stadter memastikan bahwa dari hasil putusan pengadilan, polisi resmi menutup penyelidikan kasus kematian mahasiswi jurusan Biokimia Universitas Bayreuth semester 4 itu.
 
"Kasus ini kami tutup dan jenazah sudah dapat diserahkan kepada keluarga, dalam hal ini, Konsulat Jendral RI Frankfurt," ujarnya.

Stadter mengatakan, pencarian telah dilakukan di Danau Trebgast sejak Rabu 8 Agustus 2018, setelah korban dilaporkan hilang. Pencarian berlanjut keesokan harinya. Saat penyelidikan dilakukan, danau tersebut ditutup untuk umum.

Pencarian dilakukan dengan mengerahkan 100 personel dari kepolisian, unit polisi air, helikopter polisi, medis, penyelam dan juga unit pemadam kebakaran yang didatangkan dari kota-kota sekitar Danau Trebgast. Bantuan kekuatan dilakukan karena Trebgast adalah kota kecil yang hanya berpenduduk sekitar 1.600 jiwa.

Petugas gabungan kemudian menemukan jasad Shinta pada Kamis, 9 Agustus 2018, pada pukul 16.00 waktu setempat. Jasad korban ditemukan cukup jauh dari pinggir danau, yaitu 30 meter dari pulau yang ada di tengah danau yang panjangnya sekitar 680 meter, lebar 220 meter, dan maksimum kedalamannya adalah 4,5 meter. Luas danau ini sekitar 6,8 hektar.
 
Saat diangkat dari Danau Trebgast yang merupakan salah satu lokasi untuk rekreasi air bagi warga lokal yang tinggal sekitar kota Bayreuth dan Kulmbach, Shinta masih menggunakan pakaian lengkap. Saat ditanya kenapa jenazah Shinta lantas dititipkan di rumah Jenazah Kota Kulmbach, Stadter mengatakan, kalau kota tersebut adalah yang terdekat.

"Karena Kulmbach adalah kota terdekat Trebgast. Mengapa autopsi di Erlangen, Karena di kawasan regional Oberfranken, Universitas Erlangen lah yang memiliki fasilitas autopsi," katanya.

KJRI Frankfurt Fasilitasi Pemulangan Jenazah

Setelah penyelidikan ditutup, Selasa pagi, 14 Agustus 2018, jasad Shinta sudah dibawa menuju Bayreuth dan Kulmbach untuk fokus mengurus dokumen. Disampaikan Joneri Alimin, Konsul Konsuler dan Protokol KJRI Frankfurt, saat ini tengah mengurus kelengkapan berkas-berkas untuk pemulangan jenazah Shinta.
 
"Antara lain  akta kematian yang dikeluarkan catatan sipil Trebgast Jerman, surat kematian yang dikeluarkan oleh KJRI Frankfurt berdasarkan akta kematian yang dikeluarkan oleh catatan sipil Tempat Kejadian Perkara (kota Trebgast), paspor," katanya.  

Pihaknya juga tengah menyiapkan penanganan jenazah secara Islam. Seperti memandikan, mengkafani dan mensalatkan.

"Kami terus kontak dengan keluarga Shinta di Malang. Mudah-mudahan berkas dan semua persyaratan dapat segera kami lengkapi agar jenazah dapat segera diterbangkan ke tanah air," kata Joneri.

Namun begitu, masih belum jelas sampai kapan pengurusan ini selesai. Kemudian kapan dan dari bandara mana jenazah akan diterbangkan.