Nilai Tukar Lira Turki Jatuh, Pemerintah Bakal 'Bertindak Cepat'
- bbc
Pemerintah Turki berikrar akan bertindak untuk menenangkan pasar setelah nilai tukar mata uang Lira jatuh ke rekor terbaru pada pasar Asia.
Berat Albayrak, menteri Keuangan Turki yang juga menantu Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengatakan kepada surat kabar Hurriyet bahwa rincian tindakan akan diungkapkan dalam waktu dekat.
"Mulai Senin pagi seterusnya, institusi-institusi kami akan mengambil berbagai langkah yang diperlukan dan akan mengumumkannya ke pasar," ujarnya.
Albayrak menyebut pemerintah Turki akan "bertindak dengan cepat" guna membantu bank dan usaha kecil-menengah yang paling terdampak oleh merosotnya nilai tukar Lira.
Pada Jumat (10/8), nilai tukar Lira terhadap dollar AS turun sebanyak 20%. Padahal, sepanjang tahun lalu, nilai mata uang tersebut sudah melorot lebih dari 40%.
Situasi ini, menurut Presiden Erdogan, disebabkan oleh adanya skenario untuk menjatuhkan Turki.
"Apa penyebab dari semua masalah ini? Tidak ada alasan ekonomi...Ini namanya menjalankan operasi melawan Turki," ujar Erdogan.
Untuk mengatasinya, dia mendesak semua warga Turki menjual dollar AS dan membeli Lira.
"Secara khusus saya berbicara kepada pihak manufaktur. Jangan buru-buru ke bank untuk membeli dollar...Anda harus tahu itu untuk menjaga negara ini tetap berdiri...dan juga kewajiban pihak manufaktur," cetusnya.
Mengapa nilai Lira merosot?
Sejumlah pakar menyebut masalah ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa Turki akan masuk dalam pusaran krisis ekonomi.
Bursa saham Turki turun 17%, sementara biaya peminjaman dana pemerintah telah meningkat 18% per tahun, menurut Andrew Walker selaku koresponden ekonomi BBC World Service.
Pada saat bersamaan, inflasi mencapai 15%
Para investor ditengarai risau bahwa perusahaan-perusahaan Turki yang meminjam dana di tengah maraknya pembangunan bakal kesulitan membayar pinjaman dalam bentuk dollar dan euro, mengingat merosotnya nilai tukar lira berarti jumlah uang yang harus dibayar kini jauh lebih besar.
Selain itu, ada pula faktor hubungan yang memburuk antara Turki dan AS.
Pekan lalu, pemerintahan Presiden Donald Trump menerapkan sebagai reaksi atas penahanan
Tak hanya itu, dalam cuitan pada Jumat (10/8), Trump memberi lampu hijau pada pemberlakuan bea masuk sebesar dua kali lipat terhadap baja serta aluminium Turki.