Ibu Muda Meninggal gara-gara Rasisnya Paramedis Ambulans

Crystle Galloway
Sumber :
  • CBS/ Facebook

VIVA – Empat paramedis sekaligus petugas ambulans di Tampa, Florida, Amerika Serikat terbukti bersikap rasis dan diskriminatif sehingga menyebabkan seorang ibu muda meninggal dunia. Korban yang bernama Crystle Galloway diketahui mengalami stroke akhirnya meninggal lima hari kemudian karena tidak ditangani oleh para petugas paramedis itu sebagaimana seharusnya pada waktu yang tepat.

Ibu korban bernama Nicole Black mengatakan bahwa dia menghubungi 911 setelah menemukan anaknya terkena serangan yang membuatnya sempat kejang yang diketahui kemudian stroke. Namun saat paramedis dengan ambulans mendatangi apartemen mereka di lantai 3, mereka bukannya langsung mengangkat si korban ke ambulans malah menanyai si korban memastikan jikalau dia yakin dibawa ke rumah sakit dengan ambulans karena biayanya pasti mahal.

Dikutip dari laman BBC, petugas lalu tak meletakkan si korban di dalam ambulanas namun malah menaruhnya di dalam mobil korban sendiri untuk disetiri ke rumah sakit.

"Mereka terus-menerus bertanya, yakin mau ke rumah sakit? Dan anak saya menjawab ya dengan lemah. Mereka tidak memeriksa jantungnya, tekanan darah dan lain-lain," kata Nicole.

Diketahui bahwa Galloway baru melahirkan anaknya dengan caesar dan oleh karena itu harus memikirkan biaya jikalau dia harus ke rumah sakit. Bahkan kepada sang ibu, paramedis mencoba meyakinkan agar dia sendiri yang membawa anaknya ke rumah sakit dengan menggunakan mobil mereka.

"Mereka terus mencoba meyakinkan bahwa kami tak akan mampu membiayai pengobatannya," lanjut Nicole.

Atas insiden meninggalnya Galloway lima hari kemudian, petugas tersebut kemudian diadukan. Empat orang bernama Lt John "Mike" Morris (36), Fire Medic Justin Sweeney (36), Fire Medic Andrew Martin (28) dan Acting Lt Courtney Barton (38). Mereka sementara mendapatkan skors hingga proses pemeriksaan etik dan administrasi dilakukan.

Otoritas terkait di Hillsborough County mengakui bahwa proses awal menunjukkan bahwa peramedis tersebut gagal menyelamatkan korban akibat kelalaian. Bahkan mereka mencoba memanipulasi alasan dan data bahwa mereka terlambat tiba di lokasi karena sempat sulit menemukan alamat Galloway.

"Orang-orang saya terbukti melakukan kesalahan dan kami harus tanggung jawab. Mereka memang tak melakukan pemeriksaan vital yang seharusnya dilakukan," kata pihak perwakilan otoritas tersebut.

Sementara menurut laman GoFundMe, korban meninggalkan dua orang anak yang salah satunya adalah bayi yang masih berusia lima hari.