RI dan Iran Kerja Sama Manfaatkan Teknologi untuk Perlindungan Anak
- KBRI Tehran
VIVA – Iran menyatakan antusiasmenya dalam memperluas kerja sama dengan Indonesia. Salah satu bidang yang digarap kedua pemerintah adalah kerja sama pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan.
Demikian salah satu hasil penting kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, ke Iran. Menteri Yohana ke Iran untuk memenuhi undangan Wakil Presiden Iran urusan Keluarga dan Pemberdayaan Perempuan, Masoumeh Ebtekar, sebagai pembicara pada Seminar bertemakan “Women Empowerment through IT and ICT” pada 29 Juli 2018.
Menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tehran, Menteri Yohana pun sehari sebelumnya bertemu dengan Menteri Informasi dan Komunikasi Teknologi (ICT) Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor ICT Iran, Menteri Jahromi menyampaikan bahwa RI-Iran memiliki banyak kesamaan. “Saat ini Iran sendiri tengah membangun infrastruktur ekonomi digital,” kata Jahromi.
ICT juga merupakan sektor yang menjadikan isu gender sebagai salah satu isu utama, di mana pemanfaatan ICT dalam perlindungan anak terhadap cyber threat misalnya merupakan bentuk perlindungan anak terhadap cyber space melalui pembuatan aplikasi khusus untuk anak. “Ini agar anak lebih terlindungi sekaligus memperkuat pengawasan orangtua,” lanjut Jahromi seperti yang disiarkan KBRI Tehran kepada VIVA hari ini.
Sedangkan Menteri Yohana mengungkapkan bahwa sekitar 126 juta dari 260 juta penduduk Indonesia adalah perempuan dan sekitar 60 juta adalah anak-anak. “Hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang berat, terutama menyangkut perlindungan anak dan perempuan serta dalam meningkatkan harkat dan martabat perempuan melalui pemberdayaan,” kata Yohana.
Penghargaan Internasional
Pada kesempatan tersebut, Menteri Yohana mengapresiasi Iran yang telah memperoleh penghargaan internasional terkait penggunaan ICT dalam hal perlindungan anak.
Maka, kedua belah pihak sepakat perlunya koordinasi antara lembaga dalam rangka mengoptimalkan ICT dalam hal perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan, merupakan tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan terhadap anak dan perempuan.
Menurut Yohana, Anak merupakan generasi mendatang yang akan menggantikan generasi sebelumnya, begitu pula perempuan perlu diberdayakan melalui pemanfaatan ICT secara maksimal terutama untuk menangkal pengaruh negatif penggunaan IT dan ICT.
Pertemuan itu juga menyepakati peningkatan kerja sama yang sejalan dengan tiga prioritas Kementerian PPPA RI. Pertama, mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kedua,mengakhiri kejahatan human trafficking dan, yang ketiga, mengakhiri hambatan ekonomi terhadap perempuan.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi RI yang dipimpin Menteri Yohana juga didampingi Duta Besar RI untuk Iran merangkap Turkmenistan, Octavino Alimuddin, beserta staf KBRI Tehran.