Imran Khan Diperkirakan Jadi PM Pakistan yang Baru

Partai pimpinan Imran Khan untuk sementara unggul dalam penghitungan suara.
Sumber :
  • abc

Mantan bintang kriket Pakistan yang beralih menjadi politisi Imran Khan memimpin pengumpulan suara dalam pemilu di negeri tersebut, dengan partai saingan utamanya menuduh hasil pemilu banyak diwarnai kecurangan.

Dengan total 30 persen suara sudah dihitung, Komite Pemilihan Umum Pakistan menyebutkan bahwa Partai Khan, Pakistan Tehreek-i-Insaf (PTI) memimpin pengumpulan suara di 113 dari 272 dari pemilihan bagi anggota parlemen nasional.

Partai Pakistan Muslim League-Nawaz (PML-N) pimpinan mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif yang sekarang sedang menjalani hukuman penjara unggul di 66 daerah pemilihan, dan Pakistan Peoples Party (PPP), yang dipimpin oleh putra mendiang PM Benazir Bhutto ungguln di 39 konstituen.

Seorang pejabat KPU mengatakan hari Kamis bahwa hasil keseluruhan terlambat karena adanya masalah teknis.

"Tidak ada persekongkolan, tidak ada tekanan untuk menunda hasil pemilihan." kata Sekretaris KPU Babar Yaqoob.

"Penundaan disebabkan karena sistem pengiriman hasil mengalami masalah."
Perkiraan awal yang ditayangkan oleh empat televisi lokal juga menunjukkan bahwa partai Imran Khan juga unggul, dengan perkiraan akan memenangkan antara 107 sampai 120 kursi.

Juru bicara Partai Khan, Fawad Chaudhry sudah menunjukkan keyakinan ketika proyeksi kemenangan ditayangkan oleh televisi, dengan menulis di Twitter " Selamat bagi bangsa bagi Perdana Menteri Pakistan yang baru Imran Khan."

Sementara saudara laki-laki Nawaz Sharif, Shehbaz, yang sekarang memimpin Pakistan Muslim League-Nawaz (PML-N) menolak hasil penghitungan suara setelah mengatakan bahwa tentara ditempatkan di TPS telah melarang pemantau partai selama penghitungan suara.


Nawaz Sharif sedang dipenjara sehingga kampanye partainya dilakukan saudara laki-lakinya.

AP: B.K. Bangash

 

"Terjadi kecurangan. Mandat rakyat sudah disalahgunakan, ini hal yang tidak bisa diteirma." kata Shehbaz dalam jumpa pers di saat penghitungan suara dilakukan.

"Kami total menolak hasil ini. Ini adalah kejutan besar bagi proses demokratis Pakistan."

Partai besar lainnya, PPP dan beberapa partai kecil juga menyampaikan laporan serupa mengenai adanya kecurangan .

Pemilihan umum yang berlangsung hari Rabu merupakan pemilu untuk pengalihan kekuasaan sipil kedua dalam 71 tahun kemerdekaan Pakistan.

Namun kampanye sudah diwarnai tuduhan bahwa militer berusaha memenangkan Partai Khan, karena militer tidak lagi mendukung Partai Sharif yang berkuasa, dengan Sharif dipenjara bulan ini karena tuduhan korupsi.

Sekitar 371 ribu tentara ditempatkan di berbagai TPS di seluruh negeri, lima kali lebih banyak dibandingkan tentara yang diturunkan di pemilu sebelumnya di tahun 2013.

Partai apapun yang memenangkan pemilu di Pakistan, mereka dihadapkan pada berbagai masalah penting, mulai dari krisis ekonomi, ke memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat yang pernah jadi sekutu, sampai dengan krisis air di seluruh negeri.

Reuters

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini