Kekeringan Memaksa Peternak Ini Beri Makan Ternaknya Bawang Bombai
- abc
Seorang peternak Australia Selatan memberi makan bawang bombai untuk domba-dombanya karena kekurangan pakan ternak yang disebabkan oleh kondisi kering.
Grantley Doecke beternak di Sutherlands, sekitar satu jam dan 40 menit dari utara Adelaide, dan telah memberi makan domba-dombanya ratusan ton bawang.
Ia mengatakan, sepanjang hidupnya, ia tak pernah melihat daerah itu begitu kering.
"Tahun lalu, kami mengalami curah hujan lima inci dan pada periode itu tingginya dua inci [50,8 mm] di bulan Januari, jadi tiga inci [76,2 mm] untuk sepanjang sisa tahun ini," katanya.
"Kami mengalami curah hujan 41mm untuk tahun ini dan sepertinya kami tak akan mendapatkan hujan lagi dalam waktu dekat."
Doecke menggunakan bawang setelah berbicara dengan seorang teman gereja di wilayah Tea Tree Gully, yang ia sebut "kenal seseorang yang mengenal seseorang" yang memiliki bawang bombai yang tak bisa dijual dan perlu dibuang.
Ia mengatakan, domba-dombanya tak makan bawang itu untuk minggu pertama tetapi pada minggu kedua mereka lebih antusias.
"Jika Anda membeli bawang untuk diberikan kepada domba, itu akan menjadi praktek yang sia-sia. Ini adalah bawang yang terlalu besar atau terlalu kecil," katanya.
"Saya cukup beruntung bisa menggunakannya pada waktu yang tepat."
Menunggu hujan
Peternak lain di wilayah antara Burra dan Sutherlands mengatakan kepada ABC bahwa sekarang cuacanya lebih kering dari periode manapun yang pernah terjadi.
ABC Rural: Lucas Forbes
Peternak Simon Schmidt mengatakan, kondisinya lebih kering sekarang ketimbang periode lain yang bisa ia atau ayahnya yang berusia 78 tahun ingat.
"Para domba kelihatan kurus kering. Mereka harus bertahan hidup.”
"Anda bisa memompa sebanyak mungkin jerami dan biji-bijian ke dalamnya seperti yang Anda inginkan, tetapi pada akhirnya tidak ada yang bisa mengalahkan rumput hijau," katanya.
Schmidt mengatakan ia biasanya mulai menabur di minggu pertama bulan April.
Meski demikian, tahun ini ia mulai pada minggu ketiga bulan April hanya untuk mengurangi program panennya pada akhir Mei karena kurangnya hujan.
Masalahnya bagi para peternak bukan hanya bahwa belum ada banyak hujan tahun ini, tetapi juga hampir tidak ada hujan tahun lalu.
Daniel Jenke, yang beternak di timur Eudunda, mengatakan itu adalah area yang biasanya menerima sekitar 300mm curah hujan per tahun.
Ia berharap tahun ini akan lebih baik dari yang terakhir, tetapi sejauh ini ia hanya mengalami sekitar 70mm curah hujan.
Ian Schmidt, sepupu Schmidt, juga terpukul keras atas musim kering ini.
ABC Rural: Lucas Forbes
Ia telah memberi makan ternak sejak Natal, dan mengatakan kehilangan kambing-kambingnya dan biaya pakan ternak berarti ia telah terkena banyak kerugian keuangan."Sepanjang hidup saya, ini adalah yang terburuk yang pernah saya lihat," katanya.
"Padang hijau tak lagi hijau, tidak ada apa-apa di sana dan angin terus datang dan terus merusak tanah bagian atas."
Kunjungan politisi
Jenke dan Schmidt keduanya mengatakan mereka ingin politisi mengunjungi daerah tersebut untuk melihat seberapa kering lahan itu.
"Mereka harus pergi dan melihat-lihat dan mengamati kenyataannya," kata Jenke.
"Kami cukup tangguh di sini tetapi ada begitu banyak pukulan yang bisa Anda alami."
Baru-baru ini, sorotan nasional di Australia adalah kekeringan di New South Wales dan Queensland.
Meski demikian, Schmidt mengatakan sudah waktunya sebagian Australia Selatan secara resmi dinyatakan kekeringan.
"Apa yang saya dengar di radio adalah bahwa NSW dan Queensland berada dalam kekeringan tetapi itu terjadi di mana-mana," katanya.
"Saya tak sendirian, itu terjadi di mana-mana tetapi orang-orang diam dan tak mengatakan apa-apa sampai seseorang berbicara.”
"Jika kita tidak mendapatkan hujan, kerusakan akan mengerikan, itu sudah mengerikan."
Supplied: Bureau of Meteorology
Berharap hujan
Terlepas dari kondisi tersebut, para peternak yang berhasil diwawancarai telah mengajak peternak lainnya untuk tidak kehilangan harapan.
Schmidt mengatakan musim kering ini pastinya harus segera berhenti mengingat betapa keringnya suhu udara.
"Anda tak pernah tahu, jika kami mendapatkan dua, tiga atau empat inci di sepanjang musim semi dan beberapa hujan lain di antaranya, kami mungkin melewati hal ini dengan baik-baik saja," katanya.
"Ada yang memberi tahu saya bahwa hal itu mungkin harus [menjadi lebih baik] ... itu tidak bisa menjadi lebih buruk."
Jenke mengatakan ia sebelumnya telah menabur tanaman pada bulan Agustus dan masih mencapai hasil yang layak.
Ia mengatakan, masih mungkin ada harapan untuk hasil panen rata-rata jika hujan yang signifikan segera datang.
Reaksi warga Australia
Dalam postingan Facebook di ABC Rural, banyak yang menanggapi penggunaan semangka, jeruk, dan bawang yang tampaknya radikal sebagai pakan ternak selama musim kemarau.
David McDonald mengatakan "sapi suka apel, jeruk bahkan lemon atau pisang. Mereka akan memakannya dengan gembira karena mereka memiliki lebih banyak energi daripada rumput".
Brad Irvo Irvin mengatakan "kami memberi makan bawang merah di periode kekeringan tahun "94 ... begitu pula labu wortel apel jeruk".
Linda Nancarrow mengatakan "kami memberi makan sapi-sapi kami berton-ton tomat ketika tidak ada kontrak khusus untuk saus bagi untuk petani lokal. Mereka menyukainya".
ABC Rural: Lucas Forbes