Jepang Diserang Panas Ekstrem, Belasan Ribu Orang Masuk Rumah Sakit

Kastil Kumamoto di Jepang hancur sebagian usai diguncang gempa
Sumber :
  • VIVA/Ezra Natalyn Sihite

VIVA – Gelombang panas ekstrem di Jepang, telah menewaskan setidaknya 15 orang dan membuat 12 ribu orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit dalam dua minggu terakhir. Angka resmi menunjukkan, suhu udara di Jepang bahkan mencapai 40 derajat Celcius.

Menurut data terbaru sampai tanggal 15 Juli 2018 lalu, 12 orang telah meninggal dunia setelah tiga orang lainnya tewas pada minggu sebelumnya.

Sementara itu, pihak Fire and Disaster Management Agency menyebutkan bahwa lebih dari 9.900 orang dilarikan ke rumah sakit selama seminggu hingga pertengahan Juli 2018, yang melonjak tajam dari 2.700 orang pada minggu sebelumnya. Hingga kini, belum ada tanda-tanda penurunan suhu udara.

Badan Cuaca Jepang mengatakan bahwa suhu udara pada Minggu kemarin, telah melebihi 35 derajat Celcius di 233 titik pengamatan di seluruh negara.

Di pusat Kota Gujo, suhu udara mencapai rekor lokal 39.8 derajat Celcius sementara di beberapa bagian Tokyo suhu naik melewati 37 derajat.

Masyarakat Jepang telah diberikan peringatan bahwa suhu ekstrem ini akan terjadi di sebagian besar wilayah pulau utama Jepang.

"Risiko heatstroke sangat tinggi. Warga diimbau untuk minum cukup air menggunakan tirai jendela dan pendingin udara," kata pihak Badan Cuaca Jepang, seperti dikutip Channel News Asia.

Kementerian Pendidikan Jepang juga telah meminta sekolah-sekolah untuk menunda kegiatan di luar ruangan pada hari-hari yang bersuhu sangat panas. Seorang anak laki-laki berusia enam tahun, bahkan meninggal dunia karena cuaca panas minggu lalu, setelah mengikuti aktivitas sekolah dalam cuaca yang terik.