Foto Ozil dengan Presiden Erdogan, antara Politik dan Rasa Hormat
- bbc
Pemain sepak bola tim nasional Jerman Mesut Ozil membela keputusannya untuk berpose bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Foto yang dikritik pedas di Jerman itu sejatinya sudah diambil pada Mei lalu dalam acara amal di London, Inggris.
Foto tersebut kemudian dirilis oleh partai yang berkuasa di Turki, Partai AK, pimpinan Recep Tayyip Erdogan, menjelang pemilihan presiden yang dimenangkan oleh Erdogan dengan suara meyakinkan.
Namun keputusan Ozil berfoto di samping Presiden Erdogan tidak disambut dengan baik di Jerman, negara kelahiran Ozil. Ia sendiri berasal dari keluarga keturunan Turki.
Di mata sejumlah politikus Jerman, aksi Ozil seakan-akan memberikan dukungan kepada parpol pimpinan Erdogan. Kritikan juga dilontarkan oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman.
Di samping itu, selama ini pemerintah Jerman bersikap kritis terhadap kampaye Erdogan untuk menarik dukungan dari kalangan keturunan Turki yang bermukim di negara-negara Eropa.
Lewat Twitter, Mesut Ozil menjelaskan bahwa jika ia menolak bertemu dengan Presiden Erdogan maka ia tidak menghormati para leluhurnya dari Turki.
"Saya mempunyai dua hati, satu Jerman dan satu lagi Turki," cuitnya pada Minggu (22/07).
"Tindakan itu menyangkut saya yang mewakili lembaga tertinggi dari negara keluarga saya.
"Di masa kanak-kanak, ibu saya mendidik saya untuk senantiasa hormat dan tidak pernah melupakan asal usul saya, dan nilai-nilai itu masih saya pegang sampai sekarang, " tandas Ozil yang merupakan pemain Arsenal tersebut.
Yang juga hadir dalam acara amal di London itu adalah pemain Manchester City, Ilkay Gundogan, yang juga pemain Jerman dari keluarga Turki. Hadir juga pemain Everton, Cenk Tosun.
"Bagi saya, tidak menjadi masalah siapa yang menjadi presiden, yang penting adalah sang presiden," ujar Ozil.
Ditambahkannya ia akan menunjukkan penghormatan yang sama baik itu kepada presiden Turki maupun pemimpin Jerman.