Kisah Para Tentara Israel Terkecoh 'Wanita-wanita' Buatan Hamas
- REUTERS/ Ronen Zvulun
VIVA – Militer Israel menemukan sebuah plot yang dilakukan oleh kelompok Hamas untuk memata-matai mereka. Dengan menggunakan aplikasi kencan palsu, militan Hamas berusaha meretas informasi pribadi anggota militer Israel.
Berdasarkan informasi intelijen yang dikumpulkan, diketahui bahwa militan Hamas berusaha berteman dengan anggota militer Israel lewat media sosial namun caranya dengan memikat mereka untuk mengunduh aplikasi kencan palsu lalu menggunakan akses tersebut untuk mencuri data-data pribadi.
Seorang perwira intelijen senior mengatakan, awalnya Hamas mencari akun media sosial tentara Israel melalui Facebook lalu menyamar sebagai wanita muda kemudian meminta nomor telepon pribadi mereka untuk mengobrol lewat aplikasi WhatsApp.
Setelah menerima banyak laporan dari anggota militer yang mengaku menerima pesan tak biasa, pihak berwenang akhirnya meluncurkan sebuah Operasi Patah Hati.
Sejauh ini telah ditemukan tiga aplikasi yang dioperasikan oleh Hamas di Google Play dan telah diunduh sebanyak 100 kali oleh tentara Israel sejak awal tahun ini.
Dua aplikasi pertama disebut Glancelove dan Winkchat yang diduga merupakan aplikasi kencan. Sementara aplikasi ketiga Golden Cup berisi informasi tentang Piala Dunia yang sedang berlangsung di Rusia.
Foto-foto berbagai wanita yang diduga dicuri dari profil Facebook pribadi mereka digunakan untuk mengelabuhi tentara Israel. Beberapa foto wanita bahkan tampak berpakaian minim dan saling berciuman.
Dalam aplikasi tersebut, percakapan dilakukan dalam bahasa Ibrani sehari-hari dari nomor ponsel Israel. Diduga, mereka yang mengoperasikan akun palsu tersebut tidak selalu berbasis di Gaza.
Dilansir dari South China Morning Post, seorang pejabat senior intelijen Israel mengatakan, tidak ada kerusakan fatal yang terjadi berkat pedoman baru yang diberlakukan untuk penggunaan telepon seluler.
"Sekali lagi Hamas mencoba menipu tentara kami di jejaring sosial, mereka dipastikan gagal," ujar pejabat yang tak disebutkan namanya itu.
Israel mengakui upaya yang dilakukan Hamas mengisyaratkan adanya langkah baru yang berani dengan memperluas cyber division. Hal ini juga bukan kali pertama upaya siber Hamas mengintai tentara Israel.
Namun sebelumnya, metodenya dengan cara menginfeksi ponsel dengan aplikasi palsu dan kemudian menguasai konten ponsel. Cara itu juga berpotensi memperoleh informasi rahasia atau mencuri gambar tertentu yang bisa digunakan untuk memeras tentara Israel.