10 Hari Hilang, Detik-detik Kritis Grup Sepakbola Ditemukan Selamat

Foto yang dikeluarkan Tham Luang Rescue Operation Centre, tim pencari berjalan memasuki kompleks gua di mana 12 anak dan pelatih sepakbola mereka hilang selama sembilan hari di Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 2 Juli 2018.
Sumber :
  • abc

Masyarakat Thailand merayakan penemuan dua belas anak laki-laki dan asisten pelatih sepak bola mereka yang ditemukan selamat setelah hilang di gua selama sembilan hari.

Mereka semua dalam kondisi "selamat" dengan "tanda-tanda kehidupan" tetapi sekarang upaya penyelamatan internasional besar-besaran telah mengalihkan perhatiannya ke tantangan berikutnya - mengeluarkan kelompok itu dari gua.

Inilah situasinya sekarang


Grafis menunjukkan lokasi 12 anak dan pelatih sepakbola mereka terjebak selama sembilan hari di dalam gunung di Chiang Rai, Thailan.

ABC

 

Unit penyelam Angkatan Laut Thailand pada halaman Facebooknya menyebutkan anak-anak itu telah diberi makan jel energi.

Gubernur Provinsi Chiang Rai, Narongsak Osatanakorn, mengatakan tim medis juga telah dikirim ke dalam gua untuk menilai kesehatan mereka.

"Petugas medis telah mengevaluasi anak-anak untuk melihat apakah kesehatan mereka dalam kondisi baik, kami akan merawat mereka sampai mereka memiliki kekuatan yang cukup untuk bergerak sendiri, dan kemudian kami akan mengevaluasi situasi untuk membawa mereka keluar lagi nanti," katanya.

Narongsak mengatakan memperbaiki jalur tali dan mengerahkan tangki oksigen di sepanjang rute ke kelompok itu telah membuat segalanya lebih mudah bagi penyelam penyelamat.

Masih belum jelas bagaimana anak-anak dan pelatih mereka berhasil bertahan sembilan hari terperangkap di dalam kompleks gua, yang membentang 10 kilometer ke sebuah gunung dekat perbatasan dengan Myanmar.

Koresponden ABC Asia Tenggara Liam Cochrane mengatakan kelompok itu ditemukan hampir 4 km di dalam gunung.

"Masih bisa beberapa hari lagi yang tersisa dalam operasi penyelamatan ini, berusaha mengeluarkan anak-anak itu," katanya.

Hujan musiman yang menyebabkan kelompok itu terperangkap di gua menghambat upaya penyelamatan, dan cuaca buruk belum berakhir.

Lorong yang mengarah ke rombongan itu sangat sempit, sehingga sulit bagi penyelam dan perlengkapan mereka untuk menyesuaikan diri.

Salah satu pilihan adalah menunggu air surut

Menurut Cochrane, telah terjadi jeda dalam hujan selama beberapa hari, tetapi lebih banyak cuaca buruk diperkirakan pada hari Rabu.

Dia mengatakan pompa beroperasi 24 jam sehari dalam upaya untuk menurunkan permukaan air di dalam gua, tetapi belum ada informasi apakah itu cukup membuat perbedaan bagi korban untuk keluar.

Anmar Mirza, seorang ahli penyelamatan gua terkemuka dari Amerika mengatakan jika keputusan dibuat untuk kelompok itu untuk menunggu, mungkin akan sulit mendapatkan pasokan yang cukup bagi mereka karena lorong sempit di dalam gua.

Pilihan lain mengajarkan keterampilan dasar menyelam

Namun, Mirza mengatakan itu bisa menjadi pilihan yang lebih berbahaya.

Penyelaman sejauh 4 km keluar dari gunung adalah melalui air yang dingin dan berlumpur yang menyulitkan penyelam Angkatan Laut Thailand.

"Mencoba mengambil non-penyelam melalui gua adalah salah satu situasi paling berbahaya yang mungkin, meski jika penyelaman relatif mudah," katanya.

"Itu juga menimbulkan pertanyaan: Jika penyelaman sulit maka pasokan akan sulit, tetapi risiko mencoba untuk mereka menyelam keluar juga secara eksponensial lebih besar."

Penyelam gua dan insinyur Australia Ron Allum mengatakan kepada ABC News bahwa menyelam akan "cukup menakutkan".

"Jika mereka punya lampu. Yang akan Anda temukan hanyalah cahaya cokelat di depan Anda. Mereka tidak punya referensi visual," katanya.


Penyelam asing di kompleks gua Tham Luang ikut membantu pencarian tim sepakbola yang menghilang selama sembilan hari, 1 Jul1 2018. 

Reuters: Soe Zeya Tun

 

Atau mereka bisa sama-sama tidak melewati air

Cochrane mengatakan ribuan tentara telah menjelajahi gunung mencari lubang ventilasi yang bisa jadi jalan pintas ke gua. "Saya percaya bahwa penyelam Angkatan Laut dari Thailand akan terus menjelajah di sekitar daerah di mana anak-anak itu ditemukan untuk melihat apakah ada daerah lain yang mungkin bisa mereka mengamankan diri jika air tanah naik lagi atau mungkin beberapa cara alternatif untuk keluar," kata dia.

Namun untuk saat ini, kelompok itu hanya harus menunggu sampai tim penyelamat memutuskan untuk melakukan langkah selanjutnya.

"Gubernur provinsi telah memperingatkan media, oleh karena itu seluruh masyarakat mengawasi ini, bahwa itu bisa menjadi proses yang lambat," kata Cochrane.

Anak-anak itu, yang berusia antara 11 dan 16 tahun itu, hilang bersama pelatih mereka yang berusia 25 tahun setelah latihan sepakbola pada 23 Juni mereka pergi menjelajahi kompleks gua Tham Luang di Chiang Rai, kota paling utara terbesar di Thailand.

Enam pakar SAR dari Kepolisian Federal Australia (AFP), yang memiliki keterampilan pencarian dan penyelamatan dan menyelam ikut terlibat dalam upaya penyelamatan.

AP/Reuters/ABC

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.