Demi Nyawa Anak Walet, Rumah Tua Batal Dihancurkan

Keberadaan sarang burung walet membuat pembongkaran rumah tertunda selama satu bulan. - DE AGOSTINI
Sumber :
  • bbc

Para petani di bagian timur Cina dilaporkan menunda pembongkaran sebuah rumah tua karena ditemukan adanya `keluarga` burung walet yang `bermukim` di sana.

Menurut surat kabar , awalnya rumah tua yang terletak di kota Zhuyuan, bagian timur Provinsi Zhejiang itu dijadwalkan akan dibongkar pada 5 Juni, karena lokasinya terletak di tempat yang dianggap berisiko tinggi terhadap bencana geologi.

Namun, ketika para tukang hendak membongkar rumah tersebut, mereka mendengar suara burung bercicit, dan menemukan empat sarang burung walet yang di dalamnya terdapat sejumlah anak burung yang kelaparan.

"Empat anak burung mengintip dari salah satu sarangnya dan menciak karena kelaparan," Xu Zheng, orang yang memimpin pembongkaran rumah tersebut mengatakan kepada kantor berita Xinhua.

Ia juga menambahkan bahwa tim juga menemukan tujuh telur burung walet.

Xinhua menyebut, tim pembongkaran menghubungi ke Asosiasi Burung Liar Zhejiang. Lalu ahli konservasi Song Shihe menyarankan mereka untuk tidak memindahkan burung-burung tersebut.

Song mengatakan jika mereka memindahkan sarangnya, bau manusia akan menempel pada anak-anak burung itu, dan akibatnya induk burung bisa menelantarkan sarang dan membuat harapan hidup anak-anak burung itu jadi rendah.

Jadwal pembongkaran ulang rumah tersebut belum ditetapkan, tetapi mengatakan bisa memakan waktu sekitar satu bulan, karena telur walet membutuhkan waktu 15 hari untuk menetas, dan anak-anak burung yang baru lahir membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk bisa mencari makan dan terbang sendiri.

Cina sudah lama menghadapi masalah dalam upaya memindahkan para penghuni dari gedung-gedung tua.

Orang-orang yang menolak pembongkaran rumah dan memilih bertahan di rumah mereka yang jadi terkucil sendiri di tengah bangunan baru lazim terjadi di Cina yang membangun dengan pesat itu.

Rumah-rumah yang bertahan sendirian dari pembongkaran itu dijuluki `rumah-rumah paku`.

Namun, gagalnya pembongkaran rumah karena adanya sekelompok burung walet yang bersarang merupakan peristiwa yang baru pertama kalinya terjadi di negara itu.