Amerika Serikat Segera Jatuhkan Sanksi Penuh ke Iran

Presiden Iran, Hassan Rouhani, berpidato saat peringatan Revolusi Islam Iran.
Sumber :
  • Reuters

VIVA – Pemerintah Amerika Serikat berkomitmen untuk menemukan solusi komprehensif dan akan bertahan lama terhadap Iran yang diposisikan sebagai ancaman. Hal ini diungkapkan AS setelah Presiden Donald Trump menyatakan AS keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran.

"Kami memiliki kepentingan yang sama dengan para sekutu kami di Eropa dan seluruh dunia yaitu untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklirnya," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo lewat keterangan tertulis yang diterima VIVA via Kedubes AS.

"Namun upaya kami lebih luas dari hanya sekadar ancaman nuklir. Kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk menghapus ancaman program rudal balistik Iran, menghentikan aktivitas teroris di seluruh dunia dan mengadang kegiatannya yang mengancam di Timur Tengah dan sekitarnya," lanjutnya.

Pompeo menegaskan terkait upaya global ini, AS akan memberlakukan sanksi penuh kepada Iran termasuk sanksi diplomatik dan ekonomi. Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan sebagai akibat dari aktivitas Iran yang gegabah dan merugikan banyak pihak.

Kesepakatan Nuklir yang disepakati oleh AS, lima kekuatan dunia dan Iran pada tahun 2015 lalu telah mencabut sanksi terhadap Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya. Kesepakatan itu dirancang untuk mencegah Iran mengembangkan bom nuklir.

Namun Trump mengeluh karena kesepakatan itu dianggap tidak membahas program rudal balistik Iran, kegiatan nuklir Iran setelah tahun 2021 atau perannya dalam konflik di Yaman dan Suriah.

Sementara pemimpin Inggris, Jerman dan Prancis yang menandatangani kesepakatan bersama dengan China dan Rusia menyatakan bahwa keputusan Trump tersebut sangat berisiko.