Respons Korut-Korsel Damai, Menlu China Sambangi Pyongyang
- bbc
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi akan mengunjungi Korea Utara pekan ini, menyusul pembicaraan bersejarah antara Utara dan Selatan Jumat pekan lalu.
Ini akan menjadi kunjungan tingkat tertinggi pejabat Cina di sana sejak beberapa tahun lalu, kendati Cina adalah satu-satunya sekutu ekonomi yang masih mendukung Korea Utara.
Menurut Beijing, kunjungan Wang pada hari Rabu dan Kamis nanti akan berlangsung atas undangan pemerintah Kora Utara di Pyongyang.
Maret lalu Kim melakukan kunjungan mendadak ke Beijing untuk bertemu Presiden Cina, Xi Jinping, yang merupakan perjalanan internasional pertamanya sejak menjabat. Kunjungan itu menggarisbawahi bagaimana Pyongyang menilai penting hubungan dengan Cina.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diperkirakan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa minggu mendatang.
Sebelumnya, pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in, sudah berbicara dengan para pemimpin AS dan Jepang tentang apa yang dipandang sebagai perubahan politik Korea Utara.
- AFP
Pembicaraan bersejarah Korea
Hari Jumat lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Selatan Moon Jae-in melakukan pertemuan puncak bersejarah di sisi selatan perbatasan kedua negara, dan bersepakat untuk "menghentikan semua tindakan bermusuhan satu sama lain" dan untuk mengupayakan denuklirisasi semenanjung Korea.
Sebelumnya, selama berbulan-bulan hawa politik dipenuhi retorika tentang uji rudal dan nuklir yang tak ubahnya retorika perang.
Betapa pun, komitmen denuklirisasi itu hanya berbicara tentang "Semenanjung Korea yang bebas nuklir" dan tidak secara eksplisit menyebut bahwa Korea Utara akan menghentikan kegiatan nuklirnya.
Menurut Seoul, Korea Utara berjanji akan menutup situs uji nuklirnya bulan depan dan mengundang para ahli senjata AS ke negeri itu, janji yang tidak termasuk dalam deklarasi bersama KTT itu.
Korea Utara selama ini meyakini bahwa mereka perlu senjata nuklir untuk membela diri terhadap agresi dari luar, terutama AS.
Era baru, zona waktu baru?
Yang menarik, salah satu yang diumumkan pada hari Jumat lalu adalah, Pyongyang mengatakan akan mengubah zona waktunya untuk berjalan sinkron dengan Selatan, "sebagai langkah praktis pertama untuk rekonsiliasi dan persatuan nasional".
Zona waktu Utara saat ini - 30 menit di belakang Selatan - ditetapkan pada tahun 2015 untuk menandai peringatan 70 tahun pembebasan Korea dari pendudukan Jepang setelah Perang Dunia II.
Menurut media pemerintah Korea Utara, Kim Yong-un mengatakan bahwa merupakan "hal yang menyakitkan" melihat jam di dinding yang menunjukkan waktu yang berbeda selama KTT.