Krisis Vanila di Madagaskar, Harganya Setara Emas

Hidangan Press Club cake cokelat dengan es krim vanila
Sumber :
  • VIVAnews / Renne Kawilarang

VIVA – Harga vanila per kilogram melonjak dari US$50 atau sekitar Rp700 ribu pada 2012-2013, menjadi US$400 atau sekitar Rp5,5 juta pada 2016-2017. Pergerakan harga itu hampir menyamai harga emas per kilogramnya di kawasan itu.

Beberapa faktor yang mengakibatkan lonjakan harga, antara lain spekulasi pasar yang tak terkendali dan kegagalan panen vanila di Madagaskar. Padahal, negara di Afrika Timur ini merupakan penghasil 80 persen vanila di dunia.

"Vanila saat ini berharga hingga US$600 per kilogram. Itu sangat mahal," kata Presiden Eksportir Vanilla Madagaskar (GEVM) Georges Geeraerts seperti dilansir France.24

Di timur laut Madagaskar, dengan mayoritas perkebunan vanila berada, kenaikan harga ini sangat kontras dengan standar hidup. Para petani vanila hanya mendapat upah satu euro sehari.

Tak hanya itu, tingkat pencurian terhadap tanaman ini juga mencapai tingkat waspada, sehingga penduduk setempat meminta polisi untuk berjaga. 

"Kami terus waspada. Banyak dari kami tidur di tengah perkebunan untuk memantau tanaman," kata Dominique Rakotoson, produsen dan manajer perusahaan ekspor di Madagaskar.

Untuk menghindari berbagai ancaman risiko yang dihadapi tanaman, produsen dipaksa untuk memanen dan menjual vanila, sebelum tanaman tersebut mencapai kematangan penuh. Tindakan ini berdampak pada kualitas hasil panen.