Bukan karena Assad, Rusia Sebut Alasan Dukung Suriah
- VIVA/Ikhwan Yanuar
VIVA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva menegaskan, kehadiran Rusia di Suriah adalah untuk melawan terorisme dan bukan untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad secara pribadi. Menurutnya, Rusia memiliki sikap mendukung pemerintahan Suriah yang dipilih secara sah bukan dalam arti pro rezim Assad.
"Saya ingin menegaskan bahwa Rusia bukan mendukung Assad secara pribadi. Kami mendukung pemerintahan Suriah yang terpilih secara sah dan berada di sana untuk melawan terorisme," kata Dubes Vorobyeva saat berkunjung ke kantor VIVA, Jakarta, Rabu, 18 April 2018.
Sejak tuduhan serangan kimia yang diluncurkan oleh pemerintah Suriah kepada warga sipil di wilayah Douma akhir pekan lalu, Amerika Serikat menuduh Rusia berada di balik serangan tersebut.
Bahkan, pemerintah AS mengklaim, Rusia telah menghalang-halangi inspektur dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk menyelidiki lokasi serangan dan berupaya menghilangkan barang bukti.
"Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan serangan kimia di wilayah Douma seperti yang dituduhkan Amerika dan sekutunya. Militer Rusia yang berada di Suriah juga berusaha mencari bukti atau korban, namun mereka tidak bisa menemukannya," ujar Vorobyeva.
Ia juga menegaskan, serangan yang dilakukan Amerika Serikat bersama sekutunya ke laboratorium Suriah yang diduga menjadi tempat pengembangan senjata kimia, justru memperburuk situasi. Apalagi, serangan itu dilakukan bahkan sebelum tim investigasi bisa mengakses wilayah Douma.
"Kami masih menunggu hasil investigasi dari inspektur OPCW yang sekarang berada di Douma. Namun dapat dipastikan, Rusia dan Suriah menolak tuduhan serangan senjata kimia tersebut. Apalagi Rusia adalah salah satu negara yang menginisiasi Konvensi Pelarangan Senjata Kimia," kata Dubes Rusia.