Ngeri, Orang-orang Korut di China Diburu demi Organ Tubuhnya
- REUTERS/Edgar Su/File photo
VIVA – Sebuah laporan menyebutkan bahwa organ tubuh para pengungsi maupun pendatang Korea Utara “dipanen” dan diperjualbelikan di China. Organ tubuh dikomersialkan itu diambil oleh rumah sakit di China, dengan adanya kaki tangan para pemburu organ.
Cho Bo Eol yang mengepalai komunitas yang disebut “Pemerintah Korea Utara di Pengasingan”, yakni sejenis forum untuk orang-orang Korea Utara di Los Angeles mengatakan, sebuah kantong empedu milik warga Korea Utara dapat dijual dengan harga US$47 ribu atau setara dengan Rp636 juta di pasar China, yang mana permintaan untuk organ dalam sangat tinggi.
Cho mengatakan, para pemburu organ di China, menangkap pengungsi Korea Utara yang bersembunyi di negara tersebut, kemudian melalui kesepakatan dengan dokter setempat, mereka mengambil organ tubuh seperti kantong empedu dan bagian tubuh vital lainnya.
"Mereka membagi hasil penjualannya. Nasib korban itu sendiri? Mereka dibuang ke jalanan," kata Cho seperti dilansir UPI, Rabu 21 Maret 2018.
Cho meninggalkan Korea Utara pada tahun 2000 dan bermigrasi ke beberapa negara, termasuk Korea Selatan, sebelum secara permanen mencari suaka di Amerika Serikat, di mana dia merasa lebih bebas untuk menyuarakan perubahan rezim.
Dia bekerja sama dengan jaringan luas pembelot dan aktivis internasional dan memperhatikan kondisi 200 ribu warga Korea Utara yang dianggap ilegal di China.
Sementara itu, Kim Young-koo, seorang misionaris AS yang bermarkas di Los Angeles yang sebelumnya melakukan misi penyelamatan di Tiongkok, membenarkan bahwa orang-orang Korut diburu kemudian menjalani operasi paksa.
Biasanya mereka hanya dilepas, setelah ginjal atau kantung empedu mereka diambil. Meskipun korban tidak meninggal dunia karena, operasi namun mereka mengalami luka serius pada organ internal dan hidup dalam kesakitan.
"Di dalam tubuh mereka, organ mereka pecah dan rusak," kata Kim yang kerap mengunjungi China Timur Laut. (asp)