Pemerintah Janjikan ke Keluarga Usut Tewasnya TKI Adelina

Demo protes eksekusi mati TKI di luar negeri
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA – Pemerintah sudah menghubungi keluarga Adelina, TKI yang menjadi pembantu rumah tangga asal Indonesia di Malaysia yang meninggal dunia karena diduga menjadi korban penyiksaan oleh majikannya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, setelah melakukan berbagai pengecekan untuk mencari tahu latar belakang Adelina, diketahui nama asli korban bukan Adelina Lisao seperti yang diberitakan di berbagai media massa.

"Misal kayak nama, setelah kami lacak maka ditemukan namanya bukan Adelina Lisao tapi Adelina Jemirah. Dia berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur," kata Retno di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Februari 2018.

Setelah berhasil menemukan keluarga korban yakni ayah dan pamannya, pemerintah telah menyampaikan komitmen untuk terus membantu pengurusan kasus termasuk mengupayakan mengenai masalah kompensasi.

Retno mengatakan, kemarin pemerintah fokus melacak identitas korban dan mengetahui bahwa korban memang berasal dari NTT. Pasalnya, dari beberapa berita yang beredar, Adelina disebutkan berasal dari Medan. Setelah dilacak ternyata Adelina berasal dari NTT dan penerbitan paspor dari Blitar. Namun dia berangkat ke Malaysia dari Medan.

"Kami akan terus membantu pengurusan kasusnya. Keluarga sudah tahu dan kami sedang upayakan proses hukumnya. Saat ini proses post mortem korban belum selesai," ujar Retno.

Diberitakan sebelumnya, TKI berusia 21 tahun itu semula diselamatkan oleh polisi setempat setelah adanya laporan dari seorang ajudan Anggota Parlemen tentang dugaan penyiksaan yang dialami TKI Adelina.

Laporan tersebut mengatakan bahwa korban saat ditemukan di rumah majikannya berada dalam kondisi cedera parah di bagian kepala dan wajah, tangan dan kaki.

Tetangga yang tinggal di sekitar mengatakan Adelina dipaksa untuk tidur di teras rumah selama lebih dari satu bulan bersama dengan anjing peliharaan majikannya.
  
Hingga kini dua majikan yang merupakan kakak beradik telah ditahan. Sementara satu tersangka yang merupakan ibu kandung majikan tersebut masih diburu oleh polisi.