MILF Datang, Menlu Minta Dibantu Bebaskan Sandera WNI

pemimpin MILF Ebrahim Murad (tengah)
Sumber :
  • REUTERS/Xinhua/Rouelle Umali/Pool

VIVA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada hari ini, menerima pemimpin Front Pembebasan Islam Moro, atau MILF, Murad Ebrahim. Kunjungan delegasi MILF ke Indonesia, bertujuan untuk mempelajari proses perdamaian yang berhasil dilakukan Indonesia seperti yang pernah terjadi di konflik di Aceh.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menyampaikan dukungan terhadap upaya yang dilakukan di Filipina Selatan untuk mencapai perdamaian. Selain itu, Indonesia juga mendorong semua pihak untuk berkontribusi terhadap pembangunan perdamaian.

"Pertemuan tadi, utamanya menekankan pentingnya untuk semua pihak yang ada di Filipina bagian Selatan, untuk berkontribusi dalam upaya perdamaian," kata Arrmanatha di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis 1 Februari 2018.

Selain itu, pertemuan Murad Ebrahim, serta delegasi MILF dengan Menlu, juga menunjukkan penghargaan mereka terhadap peran Indonesia selama ini di kawasan. Diketahui, sejak tahun 2012 sampai 2018, Indonesia kerap mengirimkan personel gabungan seperti kontingen Garuda untuk membantu mengupayakan perdamaian.

Dalam kesempatan yang sama, Retno juga menyampaikan kekhawatirannya terkait dua warga negara Indonesia yang masih menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf.

"Kami meminta bantuan dari MILF, apabila mereka bisa membantu membebaskan sisa sandera. Kami juga minta, agar hal-hal seperti ini dicegah untuk masa mendatang," ujar Arrmanatha.

Selama berada di Indonesia, delegasi MILF juga dijadwalkan akan bertemu dengan NU dan Muhammadiyah. Selain itu, pagi tadi, delegasi MILF juga telah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Moro Islamic Liberation Front, atau Front Pembebasan Islam Moro merupakan kelompok militan Islam yang berpusat di selatan Filipina. Daerah tempat kelompok ini bergerak aktif, dinamai Bangsamoro yang meliputi bagian selatan Mindanao, kepulauan Sulu, Palawan, Basilan, dan beberapa pulau yang saling bersebelahan.