Front Pembebasan Islam Moro Temui Wapres JK
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Filipina, Kamis 1 Februari 2018. Kedatangan mereka diwakili Ketua MILF Murad Ebrahim yang membicarakan langkah perdamaian kelompok pemberontak dengan pemerintah di negaranya.
Delegasi MILF yang didampingi United Nations Development Prgramme (UNDP) meminta saran kepada Jusuf Kalla sebagai tokoh yang pernah menjadi mediator perdamaian saat konflik terjadi Aceh.
"Mereka berdiskusi dan mencari pengalaman yang baik," kata Wapres Jusuf Kalla di kantornya Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis 1 Februari 2018.
Menurut JK, sapaan Jusuf Kalla, upaya perdamaian di Selatan Filipina itu sebetulnya sudah dilakukan sejak lama. Pertama kali Indonesia ikut dalam misi perdamaian kelompok militansi Islam di sana pada tahun 1996.
Namun lantaran banyaknya kelompok atau faksi di lingkaran pemberontakan tersebut, rencana damai akhirnya sulit terealisasi.
"Ya tentu bagaimana pengalaman kita bahwa setiap perdamaian misi pertama, saling menghormati. Kedua, mesti ada komprominya apa," kata JK lagi.
Sementara itu Murad Ebrahim menyatakan, pengalaman JK sangat berharga untuk dibagikan agar bisa mewujudkan perdamaian di Filipina. Konflik bersenjata yang terjadi di negaranya menurut dia, hampir serupa seperti di Aceh dan Papua.
Apalagi belum lama ini, dirinya juga mendatangi Aceh dan bertemu Wali Nangroe, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar untuk belajar hal serupa tentang perdamaian.
"Kami datang ke Indonesia untuk belajar dari pengalaman pemerintah Indonesia khususnya menangani di Aceh, yang mengalami situasi yang sama," kata dia.