AS dan Rusia Ingin Ikut Program Anti-Teror RI 'Our Eyes'

Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan RI terima kunjungan Menhan Korsel.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan program anti-terorisme gagasan Indonesia, yang bernama Our Eyes, juga diminati negara-negara besar. Awalnya, RI cuma menggandeng beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Filipina.

Belakangan, raksasa-raksasa dunia pun tertarik ikut. "Amerika Serikat, China, Rusia mau ikut semua. Banyak kalau mau ikut semua. Tapi saya batasi," kata Ryamizard usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Pertahanan Korea Selatan dan rombongan di Istana Merdeka, Rabu 31 Januari 2018.

Saat ini, lanjut Ryamizard, sejumlah negara juga ditawarkan ikut contohnya Australia dan Singapura. Ryamizard mengatakan akan segera mengunjungi negara itu termasuk bertolak ke Singapura. Kerja sama Our Eyes  dalam rangka menangkal terorisme akan dibahas saat kunjungannya.  

"Perdana Menteri Abe dari Jepang juga mengirim utusan mereka tertarik dengan ini," kata Ryamizard. 

Namun Australia, menurutnya, belum akan masuk ke dalam program Our Eyes melainkan hanya sebagai pengamat sebab Australia sudah termasuk terdepan dalam teknologi. 

"Alat yang membuka WhatsApp cuma Australia," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu. 

Negara-negara Asia Tenggara yang sangat rentan dari serangan terorisme internasional yang diutamakan bergabung dalam program tersebut.

"Sekarang yang fokus adalah negara yang banyak terorisnya. Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura dan Brunei dan masuk lagi Thailand," ujar Ryamizard.

Our Eyes merupakan program yang diinisiasi Indonesia dalam rangka mencegah dan memberantas jaringan teroris khususnya di kawasan Asia Tenggara. (ren)