Bom Mobil Tewaskan 103 Orang, Afghanistan Berkabung Nasional
- REUTERS/Omar Sobhani
VIVA – Afghanistan mengumumkan Hari Berkabung Nasional pada Minggu, 28 Januari 2018 waktu setempat sebagai wujud simpati atas jatuhnya ratusan korban yang tewas dalam ledakan bom ambulans di Kabul.
Sebanyak 103 orang tewas dan 235 orang terluka dalam serangan bom mobil pada Sabtu siang yang diklaim oleh Taliban menyebabkan kepanikan di ibu kota Afghanistan tersebut.
Ketegangan semakin meningkat setelah pemberontak menyerang kota itu untuk kedua kalinya dalam sepekan. Serangan tersebut merupakan salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Sepanjang akhir pekan lalu, suasana di Kota Kabul sangat sepi. Arus lalu lintas minim dan sedikit orang yang berada di jalanan.
Sebaliknya, pos pemeriksaan keamanan telah ditingkatkan, terutama dekat lokasi ledakan karena Kabul bersiap untuk kemungkinan terjadinya serangan susulan.
Pemerintah menyalahkan jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban, dalang di balik serangan tersebut. Selama ini, Haqqani terlibat setidaknya dalam beberapa serangan di Kabul.
Serangkaian serangan bom ini terjadi hanya sehari sebelum kunjungan Presiden RI Joko Widodo beserta delegasi yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan. Rencananya, Jokowi akan berada di Afghanistan hari ini, Senin, 29 Januari 2018.
Kunjungan Jokowi ke Afghanistan termasuk momen bersejarah, sebab Presiden RI terakhir yang berkunjung ke Afghanistan adalah Presiden Soekarno pada 1961.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat aktif memberi dukungan berupa peace building untuk Afghanistan lewat berbagai kerja sama seperti high peace council, dukungan kemanusiaan, dan kerja sama di bidang keagamaan.