Ditahan karena Korupsi, Pangeran Saudi Yakin Segera Bebas
- REUTERS/Ahmed Jadallah
VIVA – Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal, yang saat ini ditahan oleh kerajaan Saudi atas dugaan korupsi yakin akan segera dibebaskan. Ia yakin tak melakukan hal yang salah dan berharap akan segera bebas dalam beberapa hari ke depan.
Pangeran Alwaleed juga berharap namanya akan dibersihkan kembali. Ini adalah pertama kalinya Pangeran Alwaleed, seorang pengusaha terkenal di Kerajaan Saudi Arabia, berbicara kepada publik setelah ia ditahan dengan tuduhan korupsi.
Pangeran juga mengatakan, ia terus menyatakan kepada pihak berwenang, bahwa ia tidak bersalah atas semua tuduhan korupsi yang dialamatkan padanya. Dia mengatakan bahwa dia berharap untuk tetap memegang kendali penuh atas firma investasi globalnya, Kingdom Holding Co 4280.SE tanpa diminta menyerahkan aset kepada pemerintah.
"Tidak ada penahanan. Hanya ada beberapa diskusi antara saya dan pemerintah," katanya dalam wawancara yang dilakukan dengan Reuters, sesaat setelah tengah malam, 26 Januari 2017. "Saya yakin kita hampir menyelesaikan semuanya dalam beberapa hari," ujarnya menambahkan.
Reuters mengatakan, penampilan pangeran tajir itu terlihat banyak perubahan. Ia terlihat lebih kurus dan menumbuhkan janggutnya selama ditahanan. Namun ia mengaku diperlakukan dengan baik.
Ia membantah kabar yang beredar bahwa ia dipindahkan dari hotel ke sebuah penjara adalah rumor yang tak benar. Ia lalu memperlihatkan ruangan yang nyaman dan menjadi kantor pribadi, ruang makan dan dapur dengan suite beraksen emas. Dan semua itu dilengkapi dengan makanan vegetarian pilihannya. Ia juga masih memiliki sudut untuk melakukan olahraga dan menonton televisi.
Pelepasan Pangeran Alwaleed, yang kekayaan bersihnya diperkirakan oleh majalah Forbes mencapai US$ 17 miliar, dapat meyakinkan investor di kerajaan bisnisnya. PPangeran Alwaleed memiliki banyak investasi, langsung atau tidak langsung melalui Kingdom Holding, dia memegang saham di perusahaan seperti Twitter Inc (TWTR.N) dan Citigroup Inc (C.N), dan telah berinvestasi di hotel-hotel terkemuka termasuk George V di Paris dan Plaza di New York.
Penahanan Alwaleed terjadi sejak awal November tahun lalu. Saat itu, Putera Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman melancarkan perang melawan korupsi. Puluhan pangeran, pejabat senior, dan pengusaha papan atas ditahan dengan tuduhan melakukan korupsi dan merugikan negara.
Pangeran Alwaleed ikut ditahan dengan berbagai tuduhan termasuk pencucian uang, penyuapan dan pemerasan, kata seorang pejabat Saudi kepada Reuters pada saat itu. Menurut pihak berwenang, dengan melakukan penangkapan, mereka dapat menyelamatkan aset negara hingga US$100 miliar. Angka itu adalah sebuah angka yang cukup untuk menyelamatkan kondisi keuangan Arab Saudi yang babak belur akibat harga minyak yang rendah.
Namun sejak penangkapan hingga saat ini, pembersihan dianggap tak jelas. Sejumlah pejabat dan pangeran yang ditangkap telah mencapai penyelesaian keuangan dengan pemerintah. Salah seorang pengusaha Waleed al-Ibrahim, pemilik jaringan televisi regional MBC, dikabarkan sudah bebas setelah mencapai kesepakatan penyelesaian keuangan dengan pihak berwenang. Namun tak ada penjelasan detil mengenai penyelesaian tersebut.
Pangeran Alwaleed mengatakan kasusnya sendiri memakan waktu lebih lama untuk diputuskan karena dia bertekad untuk menghapus namanya sepenuhnya, namun dia yakin kasus tersebut sekarang sudah 95 persen selesai.
"Ada kesalahpahaman, dan sudah dibersihkan. Jadi saya ingin tinggal di sini sampai semuanya selesai dan membangun hidup yang terus berlanjut," ujarnya. Ia memastikan, setelah bebas, dia berencana untuk terus tinggal di Arab Saudi.