Luar Biasa, Politisi Anti-Islam Jerman Kini Jadi Mualaf

Masjid Sehitilik di Jerman
Sumber :
  • REUTERS/Axel Schmidt

VIVA – Sebuah kabar mengejutkan beredar di Jerman. Seorang politisi dari partai sayap kanan Jerman, Alternatif untuk Jerman atau AfD, memeluk agama Islam.

Partai AfD adalah partai yang terkenal anti-Islam. Bahkan di situs webnya, partai itu menyatakan "Islam bukan milik Jerman." Secara berkala, anggota partai ini juga melakukan unjuk rasa anti-Islam. Tahun lalu, dalam kampanye pemilihan umum, partai ini menggunakan poster-poster perempuan berkerudung untuk menyampaikan pesan mereka.

Politisi tersebut, Arthur Wagner, pernah menjadi anggota komite eksekutif partai tersebut di negara bagian Brandenburg. Ia masih tercatat sebagai anggota partai sebelum kabar pengunduran dirinya merebak. Kepada salah satu surat kabar di Jerman, ia mengatakan, alasan pengunduran dirinya adalah hal yang pribadi.

Meski demikian Daniel Friese,juru bicara partai di Brandenburg mengatakan, pilihan Wagner dalam urusan agama bukan persoalan bagi partai. "Agama adalah urusan pribadi. Kami mendukung hak konstitusi dalam kebebasan beragama," katanya seperti dikutip dari BBC, 25 Januari 2017.

Freese mengatakan, Wagner sudah mengundurkan diri dari kepengurusan partai sejak dua pekan lalu. "Ia mengundurkan diri pada 11 Januari dari kepengurusan partai dengan alasan pribadi. Baru sekarang-sekarang ini kami mendapat kabar dia memeluk agama Islam," ujar Friese menambahkan.

Sementara, dikutip dari Reuters, Friese mengatakan, Wagner menolak bicara kepada wartawan mengenai keputusannya. "Menurutnya, itu adalah urusan pribadinya," katanya.

Wagner sebelumnya adalah anggota Partai Kristen Demokrat atau CDU, partai yang dipimpin Angela Merkel. Ia mundur dari partai tersebut setelah kecewa dengan putusan Merkel yang pada masa krisis sepanjang 2015-2016 membuka pintu untuk ratusan ribu pengungsi. Menurutnya, dia sudah melakukan kesalahan besar dengan mendukung Merkel dan keputusan itu membuat Jerman "bermutasi menjadi negara lain."

AfD mendapat kursi parlemen pertama dalam pemilihan lalu, dan menjadi partai terbesar ketiga di Jerman dengan perolehan 12,6 persen suara. Pada pemilu September lalu, AfD menjadi partai ketiga terbesar di Jerman di dalam parlemen. (ren)