Mendag Sebut Investasi Energi Hijau Bisa Dongkrak Ekspor RI
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, pengembangan energi baru dan terbarukan dapat menjadi peluang untuk Indonesia ke depannya. Bukan hanya menjadi subsitusi energi hijau, tetapi dengan perpindahan teknologi, hingga derasnya investasi.
Lutfi mengatakan, sektor swasta memiliki peran penting terhadap perekonomian Indonesia. Adapun saat terjadi investasi maka hilirisasi pada industri, mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
“Contohnya di 2021 Kemendag mencatatkan bahwa hasil dari investasi, yaitu untuk hilirisasi pada pertambangan di sektor nikel, dan juga misalnya untuk industri otomotif itu ke 4 dari 5 top five ekspor kita itu berasal dari industri pengolahan. Yaitu, besi baja yang merupakan nomor tiga, CPO nomor dua, kemudian otomotif, dan elektronik,” ujarnya melalui telekonferensi pada, Selasa 8 Februari 2021.
Maka dengan itu kata Lutfi, memaksimalkan investasi yang masuk merupakan bagian penting dan saling bahu-membahu antara perdagangan hingga perindustrian.
“Ini merupakan nilai tambah yang sangat luar biasa, dan ini merupakan kesempatan untuk Indonesia meningkatkan 3 kali lipat GDP per kapitanya, dalam waktu yang singkat,” ujar Lutfi.
Adapun, jika dilihat dari struktur Produk Domestik Bruto (PDB) pada government expenditure atau pengeluaran pemerintah, menyumbang sebesar 8-9 persen dari perekonomian Indonesia. Di mana sisanya berasal dari konsumsi masyarakat, kegiatan perdagangan, perindustrian, dan investasi, yang jumlahnya hampir 82 persen.
“Hampir 82 persen dari semua kegiatan ekonomi. Jadi artinya swasta ini menjadi sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi kita,” tutupnya.