Cadangan Migas Mulai Seret, ESDM Incar Indonesia Timur

Ilustrasi Pekerja lakukan pengeboran.
Sumber :
  • Company Profile Medco Energi 2010

VIVA – Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengakui penemuan cadangan migas baru di Indonesia kian berkurang. Pada 2017, capaian peningkatan cadangan migas, atau Reserve Replacement Ratio (RRR) hanya mencapai 55,33 persen dari target yang ditetapkan sebesar 60 persen.

"Artinya, saya akui bahwa penemuan kita enggak bertambah banyak malah makin kurang. Kita menyedot satu barel, kita nemu penggantinya cuman 0,6 barel," kata Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial di kantornya, Selasa 9 Januari 2018.

Namun, Syahrial memastikan cadangan migas RI belum habis. Indonesia saat ini disebutnya memiliki sebanyak 128 cekungan migas dan baru 45 persen yang betul-betul disentuh oleh kegiatan eksplorasi migas.

"Secara skala, kita ada 128 cekungan migas, baru 45 persen yang betul-betul kita sentuh eksplorasi maupun ada yang enggak menghasilkan apa-apa (untuk eksploitasi)," tegas dia.

Dia pun menekankan, tugas pemerintah ke depan adalah bagaimana menyentuh potensi migas RI, terutama yang berlokasi di Indonesia timur. Ini adalah tugas utama pemerintah dalam menjalankan kebijakan di masa depan.

"Ada potensi mainly (sebagian besar) di Indonesia Timur yang memang belum disentuh. Nah, ini yang jadi tugas kita ke depan yang akan kita kerjakan," ujarnya.

Pemerintah pun, sambung dia, terus melakukan perubahan rezim kontrak migas dari Cost Recovery ke rezim Gross Split yang diharapkan menjadi solusi yang efisien untuk menggiatkan kembali kegiatan eksplorasi migas di Tanah Air.

"Jadi ke depan, kita akan mendekati angka 100 persen reserve (peningkatan cadangan) kita. Dengan lelang migas, percepatan PoD (Plan of Development), saya harap angka itu naik terus," ujar dia.