Naik KRL tapi Salah Turun Stasiun, Kini Tak Kena Denda
VIVA – Pengguna KRL mulai pekan depan tak perlu khawatir lagi harus membayar denda bila kekurangan saldo atau kurang bayar karena turun dari stasiun yang salah. PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) melakukan inovasi dengan pemberlakuan penyesuaian tarif melalui vending machine fare adjustment.
"Ini akan mulai berlaku Senin 8 Januari," kata Direktur Utama PT KCI, MN Fadhila di acara konferensi pers 'Kinerja dan Pencapaian KCI 2017 serta Program Kerja KCI 2018', di Jakarta, Kamis 4 Januari 2018.
Fadhila menjelaskan, inovasi ini untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna KRL yang sering kena denda karena lupa mengisi saldo atau salah turun stasiun.
"Selama ini penumpang salah turun di stasiun dari Bogor beli tiket Manggarai, turun di Juanda. Sebelum diterapkan akan kena penalti. Jika ada kasus seperti itu penumpang tidak kena penalti, dia cukup membayar kekurangan di mesin fair adjustment," ujarnya.
Penumpang yang kekurangan saldo mulai Senin depan tinggal mendatangi vending machine fare adjustment dan bisa digunakan di seluruh loket stasiun KRL.
"Saat ini sudah tersedia 26 mesin penyelaras tarif di 25 stasiun. Sementara penyelesaian kekurangan tarif di sejumlah stasiun lain yang belum tersedia dapat diselesaikan di loket dua arah, atau pengguna akan dibantu petugas dalam melakukan menyelaraskan tarif ke loket," tuturnya.
Fadhila menambahkan, dengan penyesuaian tarif ini saldo minimal kartu multi yang awalnya Rp13 ribu turun menjadi Rp5.000. "Pengguna perlu memperhatikan bahwa dalam membayar selisih tarif THB (tiket harian berjaminan) pada mesin penyelarasan tarif maupun di loket, tidak disediakan uang kembali," ungkapnya.
Pemberlakuan kebijakan penyesuaian tarif melalui mesin penyelarasan tarif merupakan bentuk peningkatan pelayanan dari KCI terkait sistem transaksi tiket. Penyelarasan tarif juga merupakan mekanisme normal yang ada di sejumlah negara yang menerapkan sistem tiket elektronik.
"Diharapkan dengan hadirnya layanan ini para pengguna jasa dapat memanfaatkan secara optimal, terutama dengan beralih pengguna kartu THB ke KMT (kartu multi trip)," katanya.