Apple Akui Berkonspirasi, Bikin Lemot iPhone Lama

Apple iPhone 5S
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai/Files

VIVA – Apple akhirnya mengakui selama bertahun-tahun berkonspirasi menurunkan performa iPhone lama. Langkah ini dilakukan dengan tujuan pengguna iPhone lama beralih ke versi iPhone yang baru. 

Jelas saja, pengakuan itu memecah amarah dari pencinta iPhone. Kemarahan itu menjadi bukti kecurigaan penggemar yang sudah lama mencium gelagat kecurangan Apple. Beberapa bulan belakangan, pengguna menyadari iPhone lama akan menjadi lebih cepat setelah baterai diganti dengan versi yang lebih baru. 
 
Apple malah tak begitu urus dengan kemarahan penggemarnya. Produsen iPhone berdalih konspirasi menurunkan performa iPhone lama punya tujuan positif bagi pengguna, yaitu mencegah iPhone lama tiba-tiba mati mendadak. 

"Tujuan kami adalah memberi pengalaman terbaik bagi pelanggan, termasuk seluruh kinerja dan memperpanjang umur perangkat mereka," jelas Apple dalam penjelasannya dikutip dari Business Insider, Kamis, 21 Desember 2017. 

Perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu menjelaskan, baterai lithium ion pada iPhone lama kurang maksimal mendukung dalam kondisi dingin dan saat akses tinggi. 

Apple mengatakan data baterai yang rendah serta seiring usia perangkat yang makin tua, berisiko membuat perangkat tiba-tiba mati, untuk melindungi komponen elektroniknya. 

Pesaing Samsung ini mengakui telah merilis fitur khusus pada iPhone 6, iPhone 6S dan iPhone SE yang bisa mencegah perangkat mati mendadak. Fitur itu kemudian dihadirkan di iPhone 7 dan rencana memperluas fitur itu di produk yang akan datang. 

Apple membeberkan konspirasi itu setelah rilis GeekBench soal grafis performa iPhone lama makin lemot dibanding iPhone lainna yang sudah diluncurkan. 

Beberapa menanggapi pengakuan konspirasi Apple itu. Salah satunya adalah blogger dan pengembang iPhone, Amrco Arment. 

Dia menuturkan, selama bertahun-tahun telah berusaha meyakinkan orang bahwa Apple tidak diam-diam memperlambat iPhone lama agar pengguna membeli versi yang baru. 

"Jika itu dilakukan, itu harusnya menjadi pengaturan (setting). Jika diaktifkan secara default, pengguna harus diberitahu saat pertama kali terjadi," katanya. 

Arment meyakini, pengakuan konspirasi Apple itu bakal berdampak panjang bagi perusahaan teknologi dunia itu. 

"Terlepas dari alasan melakukan itu, kerugian reputasi dari diam-diam memperlambat iPhone lama, kemungkinan akan bertahan selama satu dekade," jelasnya.