15-12-1945: Mc Arthur Akhiri Shintoisme di Jepang

Jenderal Douglas MacArthur dan Kaisar Hirohito
Sumber :
  • www.japantimes.co.jp

VIVA – Hari ini 72 tahun yang lalu, Jenderal Douglas MacArthur, dalam kapasitasnya sebagai Panglima Tertinggi Tentara Sekutu di Pasifik, mengakhiri Shintoisme sebagai agama yang mapan di Jepang. Sistem Shinto termasuk keyakinan bahwa kaisar, dalam hal ini Hirohito, adalah titisan ilahi.

Dikutip dari History, pada 2 September 1945 di atas kapal USS Missouri di Teluk Tokyo, MacArthur menandatangani instrumen penyerahan Jepang atas nama Sekutu yang menang perang. Sebelum reformasi ekonomi dan politik, yang dirancang Sekutu untuk masa depan Jepang dapat diberlakukan, negara tersebut harus demiliterisasi bagaimanapun caranya.

Langkah pertama dalam rencana reformasi Jepang mensyaratkan demobilisasi Angkatan Bersenjata Jepang, dan kembalinya semua pasukan dari luar negeri.

Jepang telah memiliki sejarah panjang tentang kebijakan luar negerinya yang didominasi oleh militer, sebagaimana dibuktikan oleh usaha Perdana Menteri Fumimaro Konoye yang gagal untuk mereformasi pemerintahannya dan hampir diusir dari kekuasaan oleh perwira militer Karim Hideki Tojo.

Langkah kedua adalah pembongkaran Shintoisme sebagai agama nasional Jepang. Kekuatan sekutu percaya bahwa reformasi demokrasi yang serius, dan bentuk pemerintahan konstitusional, tidak dapat dilakukan selama orang-orang Jepang memandang seorang kaisar sebagai otoritas tertinggi mereka.

Hirohito terpaksa melepaskan status ilahi-Nya, dan kekuatannya sangat terbatas, kekuasaannya dikurangi. Dan akhirnya ia tak lebih dari sekadar boneka.

Dan bukan hanya agama, bahkan pelajaran wajib tentang etika, yang selama ini menjadi kekuatan untuk memengaruhi tugas keagamaan dan moral tradisional masyarakat Jepang, juga direbut dari kontrol negara sebagai bagian dari desentralisasi yang lebih besar dari semua kekuatan.

Delegitimasi kaisar dan penurunan nilai-nilai luhur yang telah mentradisi di Jepang membuat sedikit demi sedikit sekutu semakin menguasai Jepang.