BI Curhat Susah Ubah Mindset Warga dari Tunai ke Non-Tunai

Ilustrasi transaksi nontunai.
Sumber :
  • REUTERS/Matt Siegel/File Photo

VIVA – Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi transaksi non tunai di masyarakat. Namun, diakui, upaya mendorong transaksi tersebut bukan hal mudah. 

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Eni V Panggabean, mengatakan transaksi non tunai saat ini sudah menjadi tren dunia. Maka, dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), masyarakat harus terbiasa menggunakan transaksi itu dengan satu sistem. 

"Mengubah mindset [pola pikir] masyarakat kita itu cukup berat. Jadi kita terus menerus lakukan (sosialisasi), karena kita sampai sekarang kalau pegang uang beda dengan pegang kartu," kata Eni dalam suatu diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Rabu 6 Desember 2017. 

Menurut Eni, transaksi non tunai melalui GPN juga mempermudah lembaga keuangan meminimalisir tindak kejahatan di bidang finansial. Sistem itu juga menekan biaya produksi pada penggunaan infrastruktur atau sumber daya setiap alat pembayaran. 

"Kemudian kami harus tahu bahwa handling cost dari uang itu cukup besar, kalau kita lihat perbankan mengisi ATM. Itu kalau sekarang menggunakan kartu, tentunya tidak perlu biaya yang besar," kata dia.

Eni pun mengakui saat ini fasilitas transaksi non-tunai masih belum bisa terpenuhi di seluruh Indonesia. Misalnya, pengisian ulang uang elektronik atau top up masih belum dimiliki beberapa penyedia jasa yang ada di sejumlah daerah. 

"Itu memang masih kita perjuangkan," ujarnya. (ren)