Kembangkan Ekonomi ke Pariwisata, China 'Revolusi Toilet'
- REUTERS
VIVA – Pemerintah China, sepertinya sangat serius untuk mengembangkan dan memperluas industri jasa pariwisata menggantikan sektor keuangan dan investasi yang selama ini menyumbang pertumbuhan ekonomi. Langkah tersebut dilakukan, mengingat mulai lemahnya permintaan dunia terhadap barang ekspornya.
Dilansir dari laman CNBC, Senin 20 November 2017, industri pariwisata China tercatat terus mengalami perkembangan yang signifikan. Terakhir pada 2016 lalu, tercatat sebanyak 2 triliun yuan, atau sekitar US$290 miliar pendapatan dari sektor pariwisata masuk ke negeri tersebut dan dinilai bisa mendorong pertumbuhan tahunan.
Untuk itu, beberapa langkah digiatkan Beijing, dalam meningkatkan sektor pariwisata tersebut, seperti salah satunya 'Revolusi Toilet' yang akan dilakukan dalam tiga tahun ke depan. Ini penting, karena data Administrasi Pariwisata Nasional (CNTA) mencatat naiknya pariwisata diimbangi dengan keluhan wisatawan terhadap kebersihan toilet di lokasi wisata di China.
Atas hal itu, pada Minggu 19 November 2017, mulailah dicanangkan 'Revolusi Toilet' di China dengan berencana membangun dan meningkatkan fasilitas di 64 ribu toilet hingga 2020. Harapannya, revolusi ini bisa mengangkat kontribusi Pariwisata China terhadap pertumbuhan ekonomi.
Perlu diketahui, sejak 2015, China sebenarnya telah mengeluarkan anggaran sebesar 1,04 miliar yuan untuk proyek membangun dan merenovasi 68 ribu toilet, atau lebih tinggi dari target tiga tahun lalu yang sebesar 57 ribu toilet. Namun, langkah itu belum cukup dilakukan hingga saat ini.
Direktur CNTA, Li Jinzao mengatakan, 'Revolusi Toilet' yang dilakukan saat ini adalah langkah mendesak dan perlu untuk mengubah, serta meningkatkan industri pariwisata China. Ini juga menjadi langkah untuk meningkatkan citra baik China di depan para wisatawan.
Ia mengatakan, dengan program ini, maka pemerintah China akan membangun sebanyak 47 ribu toilet baru dan memperbaiki 17 ribu toilet dalam tiga tahun depan.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan VIVA saat berkunjung ke Kota Beijing dan Shanghai pada bulan lalu, buruknya masalah Toilet memang sangat dirasakan oleh wisatawan. Terlebih, di lokasi-lokasi wisata unggulan China, seperti Tembok China dan Lapangan Tiananmen.
Buruknya masalah toilet di negara tersebut, turut disumbang oleh budaya warga negara China sendiri yang kurang sadar akan kebersihan di toilet itu sendiri. Padahal, dalam fasilitas toilet tersebut sudah disediakan pembersih kotoran yang cukup modern saat ini.