China Klaim One Belt and One Road Bantu Ekonomi Anggota APEC

Presiden Jokowi dan Presiden Xi JInping dalam pertemua APEC ke 25 di VIetnam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA – Kawasan Asia-Pasifik kini menjadi salah satu wilayah yang paling dinamis dan memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Namun, kehebatan kawasan ini masih miliki sejumlah risiko dan tantangan yang harus dihadapi bersama.

Dilansir dari laman CRIonline pada Minggu 12 November 2017, ekonomi dunia yang terlihat membaik saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan, yaitu  belum kuatnya dasar dari pertumbuhan ekonomi dan beralihnya tenaga pendorong pertumbuhan.

Untuk itu, Tiongkok yang juga menjadi salah satu anggota APEC menawarkan konsep One Belt and One Road atau satu sabuk satu jalan yang diharapkan bisa mendorong pergerakan bebas faktor produksi dan berkerjasama multiplatform melalui konektivitas.

Selain itu, konsep satu sabuk satu jalan ini memiliki tujuan untuk merealisasi pembangunan saling menguntungkan dan berbagi bersama antar negara di kawasan Asia-Pasifik.

Presiden China Xi Jinping mengatakan, masa depan Asia-Pasifik hanya bisa diciptakan oleh rakyat kawasan ini secara bergandengan tangan, sehingga kemitraan yang saling percaya, inklusif dan kooperatif kedepannya dapat berikan keuntungan bersama.

Untuk itu, lanjut dia, Tiongkok berharap semua negara di kawasan Asia Pasifik setahap demi setahap mendorong kerja sama ini  dan bersama-sama membangun masa depan Asia-Pasifik yang lebih indah.

"Perdamaian, kestabilan dan kemakmuran kawasan Asia Pasifik adalah milik rakyat Asia Pasifik, masa depan Asia Pasifik hanya akan diciptakan oleh rakyat Asia Pasifik secara bergandengan tangan," ujarnya.