91 Persen Pengguna Jalan Tol Sudah Pakai E-Money

Seorang pengemudi mobil pengguna jalan tol bertransaksi menggunakan kartu elektronik non tunai ketika akan keluar dari tol Belmera Amplas Medan, Sumatera Utara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana

VIVA – Jelang elektronifikasi 100 persen jalan tol pada 31 Oktober 2017, Bank Indonesia bersama pemangku kepentingan terkait terus melakukan berbagai upaya persiapan implementasinya. Hingga saat ini, penetrasi pengguna e-money pun diklaim semakin meningkat.

Badan Pengatur Jalan Tol yang merupakan supervisi pengatur ruas jalan tol menyatakan, penetrasi pengguna jalan tol secara nasional per 24 Oktober 2017 sudah mencapai 91 persen. Angka tersebut, semakin meningkat sedikit demi sedikit sebelum implementasi elektronifikasi 100 persen jalan tol.

“Untuk di wilayah Jabodetabek sudah 94 persen, Jawa non Jabodetabek 86 persen, luar Jawa 73 persen,” kata Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BPJT, Wahyudi Mandala, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Jumat 27 Oktober 2017.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Jasa Marga Tbk, Kushartanto Koeswiranto, menambahkan, penetrasi pengguna e-money di setiap ruas tol yang tersebar di seluruh Indonesia mulai meningkat. Maka dari itu, Jasa Marga akan tetap berkoordinasi dengan pemangku kepentingan sebelum elektronifikasi jalan tol.

“Orang Indonesia ini suka last minute. Dulu di awal 2017, penetrasi masih 24 persen. Sekarang di Bali sudah 100 persen. Kami sudah siap, untuk sosialisasi, ketersediaan kartu dan lain-lainnya,” katanya.

Hal senada turut dikemukakan Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Pungky Wibowo. Dengan persentase penetrasi tersebut, bank sentral meyakini implementasi elektronifikasi jalan tol bisa terlaksana sesuai harapan.

“Ini butuh waktu, tapi saya yakin dengan kesadaran masyarakat, akan tercapai 100 persen,” ujarnya.