Begini Cara China Terapkan Uang Elektronik di Masyarakat

Gerbang Tol dengan Elektronik Tol Card di China.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Pemerintah dan Bank Indonesia saat ini tengah menggencarkan Gerakan Nasional Non Tunai atau GNNT di seluruh Tanah Air. Cara ini salah satunya dilakukan dengan menerapkan 100 persen non tunai di jalan tol.

Langkah tersebut dinilai juga dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tol dan memberikan efisiensi kepada masyarakat dalam bertransaksi. Terlebih dengan uang elektronik akan mengurangi biaya dalam pencetakan uang.

Lalu bagaimana negara-negara di dunia menerapkan hal tersebut?   

VIVA.co.id berkesempatan berkunjung ke Ibu Kota China yaitu Beijing. Kota besar dengan jumlah penduduk mencapai 21,5 juta orang ini ternyata sudah melakukan non tunai dalam bertransaksi sehari-hari.

Penduduk di kota ini, sepertinya sudah sangat terbiasa dalam melakukan transaksi tanpa uang tunai. Bahkan, sekarang setiap penduduk telah memiliki akun non tunai dalam bertransaksi seperti WeChat dan Alipay.

Penggunaan akun-akun tersebut terhubung langsung dengan handphone setiap warga, dan dapat melakukan transaksi hanya dengan melakukan scan pada harga-harga yang telah di barcode.

Aplikasi khusus tersebut, Menurut Louis, salah satu mahasiswa Renmin University of China, sudah terintegrasi pada seluruh transportasi umum di kota milik orang kaya China itu.

Saat ini, lanjut dia, aplikasi tersebut hanya belum terintegrasi dengan pembayaran transaksi di jalan tol, yang saat ini masih menggunakan Elektronik Tol Card (ETC) atau mirip dengan di Indonesia yaitu e-Money.

"Semua transaksi di Beijing sudah mulai menggunakan uang elektronik dari WeChat atau Alipay. Tapi untuk jalan tol belum dan kedepan mungkin akan terintegrasi juga," ujar Louis, di Beijing, China, Kamis 26 Oktober 2017.

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, sejumlah gardu jalan tol di Kota Beijing telah menerapkan ETC. Bahkan, pembayaran transaksi tidak perlu menempelkan kartu di mesin khusus dan hanya perlu mengarahkan sensor kartu dengan kecepatan minimal 20 km per jam ketika melintasi gardu tol.

Dan untuk beberapa gardu lain, terlihat China masih menerapkan sistem manual dengan menyiapkan petugas untuk mengumpulkan transaksi jalan tol.