Begini Perkembangan Pembentukan Holding BUMN Tambang
- Dokumentasi Kementerian BUMN.
VIVA.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, telah menunjuk Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium. Budi pun mendapatkan mandat khusus dari Rini, yaitu merealisasikan peleburan perusahaan pelat merah itu di sektor pertambangan.
Kementerian BUMN memang berencana untuk menggabungkan perusahaan pelat merah di sektor pertambangan. Adapun konsorsium perusahaan pelat merah tersebut, diantaranya PT Bukit Asam, PT Timah, dan PT Aneka Tambang, dan PT Inalum yang nantinya akan menjadi induk perusahaan.
Lantas, bagaimana progres perkembangan rencana holding tersebut?
“Sekarang sedang dalam penyusunan PP (Peraturan Pemerintah)khusus untuk pemindahan kepemilikan,” kata Budi, Jakarta, Jumat 12 Oktober 2017.
Budi mengungkapkan, payung hukum yang saat ini sedang disusun pemerintah berkaitan dengan mekanisme peleburan ketiga perusahaan tambang lainnya, sebelum bergabung dengan PT Inalum. Payung hukum tersebut, ditargetkan rampung pada bulan ini.
“Kalau satu bulan ini keluar, mesti ada proses formal karena tiga dari anggota holding ini adalah perusahaan terbuka. Jadi harus ada 45 hari pemberitahuan sebelum RUPSLB. Jadi di RUSLB itu secara formal dipindahkan kepemilikannya dari negara ke Inalum,” katanya.
Sesuai dengan keinginan Menteri Rini, Budi mengatakan, pembentukan holding pertambangan ditargetkan selesai pada akhir tahun. Setelah bergabung, nantinya holding tersebut diharapkan dapat mencaplok PT Freeport Indonesia.
“Kami harapkan tahun ini selesai. Kalau minggu ketiga ini diumumkan ke publik, PP-nya kita harapkan bulan Oktober,” jelasnya. (ren)