Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang Tersambung pada 2020

Ilustrasi/ Pemasangan pipa gas.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Slamet Agus Sudarmojo

VIVA.co.id – Ruas transmisi pipa gas bumi Cirebon-Semarang diprediksikan tersambung pada 2020. Perkiraan tersebut dimungkinkan seiring segera dimulainya proyek pembangunan untuk distribusi gas bumi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Proyek tersebut bisa segera dimulai setelah adanya nota kesepahaman (MoU) antara BUMD Pemprov Jateng yakni PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) dan PT Rekayasa Industri (Rekind) perusahaan Engineering, Procurement, Construction (EPC) nasional, salah satu anak perusahaaan PT Pupuk Indonesia.

Direktur Utama PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), Krisdiani Syamsi mengatakan, MoU tersebut menjadi kepastian terkait pendistribusian gas dari ruas pipa gas bumi Cirebon–Semarang. Pipa gas Cirebon-Semarang akan terbangun sepanjang 235 kilometer dengan kapasitas 250-300 MMSCFD. Proyek ini dicanangkan dapat digunakan pada akhir 2020 dengan sumber gas yang berasal dari LNG Eni Jangkrik.

"Untuk tahap konstruksi pipa gas Cirebon-Semarang diperkirakan memakan waktu selama 33 bulan ke depan," kata Krisdiani, Kamis, 21 September 2017.
 
PT Rekayasa Industri (Rekind) mendapat kepercayaan dari BPH Migas untuk membangun, memiliki, serta mengoperasikan proyek pembangunan ruas transmisi pipa gas Cirebon-Semarang tersebut.

Dalam pengoperasiannya, PT Rekind akan bekerja sama dengan Pertagas, anak usaha dari PT Pertamina serta BUMD di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam hal pendistibusian gas kepada kalangan industri.

"Kami BUMD Jateng dan Jabar akan bertindak sebagai koordinator gas offtaker (pengguna gas). Sehingga jika pembangunannya selesai akan menggunakan pipa transmisi tersebut sebagai sarana menyalurkan gas di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Utama Rekind, Jakub Tarigan menyampaikan, tujuan proyek pembangunan serta pendistribusian pipa gas Cirebon-Semarang menjadi penghubung infrastruktur gas dari barat ke timur Pulau Jawa. Diharapkan proyek ini menjadi “energy hub” yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Pulau Jawa.

"Tentunya agar pendistribusian gas bisa secara merata, serta mendukung fleksibilitas gas sebagai bahan bakar yang terinterkoneksi di Pulau Jawa," katanya.

Pihaknya berharap, dengan peluang pemanfaatan bahan bakar gas yang tinggi, maka dukungan dari seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, BUMN, BUMD, dan pelaku industri khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat dapat terus dilakukan.  

"Adanya distribusi gas pada jalur pipa Cirebon-Semarang dapat mendorong terciptanya pasokan energi yang kondusif guna menyokong daya saing industri," ujar Jacub. (art)