Gandeng Mitra dari China, PT Timah Amankan Pasar Global
- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id – Semakin meningkatnya laba usaha PT Timah Tbk tahun ini tak membuat perusahaan produsen timah nomor dua dunia ini berhenti berinovasi. Kali ini, Timah menggandeng Yunnan Tin, perusahaan timah asal China untuk mengamankan pasar global.
Yunnan Tin adalah perusahaan timah asal China dan terbesar pertama dunia dalam produksi. Kerja sama itu dituangkan dalam Perjanjian Kerangka Kerja sama Strategis (The Strategic Cooperation Framework Agreement).
Direktur Utama Timah, Riza Pahlevi, bersama Presiden Yunann Tin Group, Zang Tao, telah menandatangani perjanjian pada pekan lalu di sela rangkaian Asia Tin Week 2017 di Kunmig, Tiongkok, pada 14 September lalu.
Riza mengungkapkan, dalam isi perjanjian kerja sama, dua perusahaan sepakat untuk bekerja sama dalam pemrosesan timah, khususnya untuk industri berbahan kimia, dan pengembangan usaha, serta pemanfaatan sumber daya timah.
"Kerja sama ini menarik karena keduanya adalah pelaku utama pertimahan dunia. Timah adalah BUMN produsen timah nomor dua terbesar, sedangkan Yunnan Tin nomor satu," tutur Riza dalam keterangannya, Senin 18 September 2017.
Perlu diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, harga timah stabil antara US$18.500-21.000. Namun, sejumlah reformasi sisi penawaran di China berdampak pada produksi logam. Kondisi ini dapat ikut berdampak pada industri timah dunia.
Selain itu, permintaan dan harga timah diperkirakan terpengaruh dalam jangka menengah oleh perkembangan ekonomi dan keuangan global yang semakin tidak pasti.
Riza menambahkan, Timah saat ini terus berupaya mengembangkan teknologi penambangan timah dalam upaya untuk konsisten mencari dan menjaga pasokan material.
"Performa PT Timah melesat berkat strategi operasi yang baik, di antaranya dengan adanya penemuan sumber daya dan cadangan baru, baik itu di wilayah darat maupun laut serta perbaikan sistem manajemen kemitraan," ujar Riza.
Adapun data semester I-2017, Timah memiliki laba Rp150,65 miliar atau naik 5,5 kali lipat dibandingkan capaian periode sama tahun lalu yang minus hingga Rp32,88 miliar.
Sementara itu, untuk kinerja operasional pada semester I-2017, Timah mampu mencatatkan peningkatan produksi bijih timah 16.078 ton, atau naik 76,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 9.108 ton.
Produksi logam timah naik 56,56 persen menjadi 14.905 Mton dibandingkan semester pertama 2016 sebanyak 9.520 Mton. Adapun penjualan logam timah tercatat 14.404 Mton atau naik 23,3 persen dibandingkan periode yang sama 2016 sebanyak 11.682 Mton.