Mendag Bantah Beli Sukhoi Rusia Pakai Kerupuk
- Antara Foto/M N Kanwa/ via REUTERS
VIVA.co.id – Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita meluruskan perihal berita yang menyebut, bahwa kerupuk menjadi salah satu daftar komoditi yang dipakai untuk membeli 11 unit pesawat Sukhoi-35 asal Rusia.
Dia pun memastikan bahwa kerupuk tidak masuk ke dalam komoditi yang dipakai untuk membeli 11 unit pesawat Sukhoi-35 asal Rusia.
"Itu tidak (imbal dagang sukhoi dengan kerupuk), jadi waktu itu ada wartawan yang nanya sama saya, soal komoditinya apa saja, saya bilang ini listnya banyak sekali dan saya jelasin mulai dari rubber, CPO, kopi, teh, bahan makanan," ungkapya di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu 30 Agustus 2017.
Enggartiasto melanjutkan ketika dia menyebut makanan, salah satu wartawan kemudian bertanya lagi apakah kerupuk termasuk juga, dan dijawabnya pun iya.
"Ya termasuk saya jawab tapi kok tega dia ambil angel kerupuk. Dia kemudian tanya kerupuk apa, kerupuk udang atau apa, saya bilang inginnya kerupuk kampung, saya kira itu masuk jokes tapi ternyata itu dia kembangkan lagi, yaa tega amat ya," ungkapnya.
Di sisi lain, terkait dengan skema pembelian 11 unit pesawat tersebut saat ini Indonesia tengah melakukan pembahasan dengan pihak Rusia.
"Kalau harga masih dalam pembahasan, nanti kita liat apakah harga kita logis sekarang pada perjanjian itu ataukah berdasarkan harga pasar saat ini. Untuk saat ini skema yang kita ambil di harga US$570 juta, tapi nanti kita bahas lebih lanjut," jelasnya.
Seperti diketahui, Indonesia akan membeli 11 unit pesawat sukhoi-35 asal rusia senilai US$1,14 miliar menggunakan skema imbal dagang.
Imbal dagang sendiri adalah Indonesia memiliki kesempatan untuk menukar beberapa komoditi yang disepakati dengan Rusia sebesar 50 persen dari nilai pembelian SU-35, yaitu sekitar US$570 juta.