Mandiri Tak Tanggung Biaya ATM Nasabah Akibat Dampak Satelit

Bank Mandiri.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVA.co.id – Menyusul adanya gangguan satelit Telkom I, milik PT Telkom Indonesia, sejumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik perbankan nasional tidak dapat beroperasi.

Salah satu yang terkena dampak besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk yang menghantam sekitar 5.700 ATM dan menyatakan menanggung biaya transaksi tarik tunai bagi nasabah yang melakukan transaksi di bank lain.

Namun berbeda halnya dengan PT Bank Mandiri Tbk yang mengakui tak akan menanggung biaya transaksi tarik tunai bagi nasabah yang menarik dana di ATM bank lain.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk, Rohan Hafas mengungkapkan, saat ini jaringan ATM offline atau yang terkena dampak hanya sebanyak 496 unit ATM di berbagai daerah, atau hanya 3 persen dari total seluruh ATM yang dimiliki.

Menurut dia, Bank Mandiri saat ini memiliki hampir sebanyak 17 ribu unit ATM. Sehingga dengan alasan itu, bank plat merah tersebut tidak akan memberikan penanggungan biaya lantaran nasabah masih bisa mengoptimalkan ATM yang lain.

"Karena di dekat yang kena gangguan itu, kita juga sudah memisahkan di satu area, misalnya ada 5 mesin, 3 unit pakai telkom misalnya, lalu dua lagi pakai indosat dan sebagainya. Jadi pasti ada ATM terdekat yang masih berfungsi. jadi kita enggak melakukan itu (nanggung biaya nasabah). Karena enggak terlalu banyak dampak bagi kita," kata Rohan saat dihubungi VIVA.co.id, Senin 28 Agustus 2017.

Dia menjelaskan, pihaknya telah berhasil dengan cepat menyelesaikan permasalahan jaringan tersebut. Pada awalnya, dia merinci, ada sebanyak 2 ribu unit ATM atau 13 persen yang terdampak gangguan satelit dari total 17 ribu unit ATM perusahaan. Hanya berselang dua hari, imbuh dia, pihaknya bisa menurunkan hingga menjadi tiga persen atau menjadi 496 unit ATM.

"Kalau kemarin kita lihat sudah bisa nurunin dari 13 persen yang bermasalah menjadi tiga persen dalam dua hari, harusnya dalam sehari dua hari, selesai semua," tutur dia.

Ditambahkannya, gangguan satelit Telkom I tidak telalu memberikan dampak di pusat kota atau di dekat kantor cabang. Justru, gangguan yang terjadi lebih didominasi di wilayah terpencil.

"Itu pun yang 13 persen atau 2.000 itu adanya di daerah pinggiranlah saya sebutnya, karena kalau daerah pinggiran itu tidak tersedia fiber optic, lalu belum tersedia jaringan fixed line, jadi ini harus pakai parabola kan, pakai satelit," tutur dia

"Jadi kita sudah bisa atasi dan pindahin ke jaringan lain. Jadi pindahinnya, kita pakai satelit Indosat ada, kita pakai GSM ada, ada beberapa GSM.” (mus)