Nyonya Meneer Disarankan Lakukan Peremajaan SDM
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Opsi menyelamatkan Nyonya Meneer mulai menemui titik terang. Setelah ditetapkan pailit karena tak mampu melunasi utangnya oleh Pengadilan Tinggi Semarang, Jawa Tengah, pengusaha Rachmat Gobel pun berencana menyelamatkan perusahaan jamu legendaris tersebut.
Meski demikian, opsi untuk menyelamatkan Nyonya Meneer harus diiringi dengan perbaikan internal perusahaan. Mulai dari tata kelola manajemen yang mampu memitigasi berbagai macam risiko, inovasi produk, sampai dengan menggencarkan promosi.
“Pasar sudah menunggu mereka. Yang penting, bagaimana me-manage perusahaan dengan baik,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Dwi Ranny Pertiwi saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jakarta, Jumat 11 Agustus 2017.
Di samping itu, peremajaan sumber daya manusia yang saat ini dimiliki perusahaan pun harus dilakukan, untuk menggenjot kembali produktivitas perusahaan jamu yang sudah berdiri sejak 1919 itu. Sebab menurutnya, mayoritas pekerja Nyonya Meneer sudah memasuki lanjut usia.
“Padahal seharusnya sudah dipensiunkan. Memang walaupun sudah tua, tapi masih bisa bekerja. Tetapi perlu adanya peremajaan,” katanya.
Dwi menilai, persoalan yang menimpa Nyonya Meneer menjadi pukulan tersendiri bagi industri jamu nasional. Apalagi menurutnya, pangsa pasar Nyonya Meneer sudah menunggu produk-produk jamu unggulan, yang dalam beberapa minggu terakhir suit untuk ditemukan.
“Semua suka produknya. Pasar masih menunggu. Apalagi Nyonya Meneer sudah punya nama besar,” katanya.