Datang ke Iran, Arcandra Ingin Akuisisi Lapangan Migas
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar bakal bertolak ke Iran malam ini, Jumat 4 Agustus 2017. Rencananya, Arcandra berangkat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk menghadiri rangkaian acara pelantikan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Di samping menghadiri acara pelantikan, Arcandra mengatakan, pemerintah memiliki misi dalam kunjungannya ke Iran. Diantaranya melanjutkan pembicaraan pengembangan dua lapangan migas raksasa di Iran oleh PT Pertamina yaitu Ab-Teymour dan Mansouri.
"Pertamina sudah selesai studi dan mengajukan proposalnya, berapa bulan yang lalu waktu saya ke sana juga, sekarang itu sedang diproses oleh mereka, National Iranian Oil Company (NIOC). Nanti kita tunggu respons dari NIOC-nya," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jumat 4 Agustus 2017.
Arcandra yang juga Wakil Komisaris Utama PT Pertamina ini mengatakan pihaknya masih berharap agar akuisisi dua lapangan migas dengan cadangan total mencapai 3 miliar barel itu terealisasi pada tahun ini. "Ya kalau bisa cepat, cepat, kita tunggu respons dari NIOC-nya, kapan," ujar dia.
Arcandra mengatakan, lambatnya proses approval preleminary proposal PT Pertamina itu lantaran adanya proses politik di negeri kaya minyak tersebut. Ia mengatakan proposal itu masih diproses oleh pihak NIOC sendiri.
"Saya ke sana Februari waktu itu, sampai saat sekarang kan ada proses politik di sana ya pemilihan presiden, pemilu, ini baru dilantik. Setelah ini lah, setelah ini baru agak tenang, makanya kita ke sana juga," ujar dia.
Ia mengatakan akan memastikan apakah proposal dari Pertamina akan diterima atau tidak, sebab Pertamina juga memiliki kompetitor, yaitu perusahaan minyak asal Rusia, Lukoil. "Makanya, ini proposal Pertamina ini diterima atau tidak," tutur Arcandra.
Dalam kunjungannya nanti, Arcandra menyebut bahwa pihak pemerintah RI akan melakukan pertemuan langsung dengan Menteri Energi dan Menteri Perminyakan Iran untuk membahas berbagai kemungkinan kerja sama. Seperti yang diketahui, Indonesia saat ini masih mengimpor gas elpiji dari Iran.
"Yang kedua, mungkin ada rencana ketemu menteri energi sama menteri perminyakannya," tutur Arcandra.