Bappenas Tak Yakin Daya Beli Masyarakat Lagi Anjlok

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Kalangan pengusaha ritel sejak awal tahun mengeluhkan penjualan yang mengalami penurunan. Momentum Ramadan dan Lebaran yang biasanya mengerek daya beli masyarakat, pada tahun ini justru tak mampu berkata banyak terhadap pertumbuhan industri ritel.

Meski demikian, hal tersebut diklaim pemerintah bukanlah menjadi indikasi adanya penurunan konsumsi masyarakat. Realita yang terjadi saat ini adalah peralihan belanja masyarakat ke toko online atau e-commerce, yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan.

"Konsumsi itu banyak dipengaruhi online. Tapi transaksi tetap jalan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.

Menurut Bambang, pergeseran pola belanja masyarakat tersebut, memang selama ini tidak terekam oleh penelitian yang dilakukan otoritas statistik maupun Direktorat Jenderal Pajak. Sehingga, gelontoran belanja masyarakat melalui e-commerce, tidak terhitung sebagai konsumsi.

"Kemungkinan data statistik dan pajak tidak bisa merekam itu," kata mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan tersebut.

Bambang menegaskan, pemerintah sampai saat ini terus berupaya meningkatkan daya beli masyarakat dengan berbagai insentif. Pemerintah mengklaim, tingkat konsumsi masyarakat sejauh ini masih relatif dalam batas aman.

"Kita sudah mendorong dengan berbagai macam hal kemudahan. Lagi pula memang penjualan juga hampir di seluruh aspek turun, yang jual kan libur. Bagaimana mau ada transaksi," katanya. (ren)