Vokalis Linkin Park Bunuh Diri di Hari Ultah Sahabatnya
- The Telegraph
VIVA.co.id – Kabar duka kembali menyelimuti dunia musik internasional. Setelah Chris Cornell, vokalis Soundgarden, berpulang akibat gantung diri, kini giliran vokalis Linkin Park Chester Bennington, yang juga sahabat karib Cornell dilaporkan mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama di kediamannya, kawasan Palos Verdes Estates di L.A. County.
Dilansir dari TMZ, pihak penegak hukum menginformasikan jika sang vokalis ditemukan wafat dalam posisi tergantung, pada Kamis sebelum pukul 09.00 waktu setempat.
Pria yang telah memiliki enam orang anak dari dua orang istri itu diketahui memang telah lama berjuang melawan ketergantungannya akan narkoba dan alkohol.
Dalam sebuah pengakuannya yang depresif sebelum memutuskan mengakhiri hidupnya, Chester kerap mengungkapkan jika dia memang telah lama mempertimbangkan untuk melakukan bunuh diri, akibat trauma masa kecil dimana dia pernah mengalami penyiksaan oleh laki-laki yang lebih tua.
Vokalis berusia 41 tahun itu diketahui memang dekat dengan mendiang Chris Cornell, yang telah lebih dulu mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama pada Mei 2017 lalu. Bahkan, dalam berbagai pemberitaan mengenai kematian Cornell, Chester mengaku beberapa kali didatangi Chris dalam mimpinya.
Ironisnya, kematian Chester yang bertepatan dengan hari ulang tahun ke-53 Chris Cornell ini, seakan telah direncanakannya sejak dia menulis surat terbuka kepada Chris pada hari dia ditemukan meninggal dua bulan lalu.
Namun, publik pun tak menyangka jika frontman Linkin Park itu benar-benar akan mengakhiri hidupnya, menyusul sang sahabat tepat di hari ulang tahunnya.
Diketahui, Chester Bennington bersama Linkin Park telah berhasil mencetak sejumlah lagu-lagu hits, seperti misalnya 'Faint', 'In the End', dan 'Crawling'. Bersama Mike Shinoda sang rapper, Linkin Park pun telah banyak berkolaborasi dengan sejumlah musisi, yang memiliki nama besar seperti Jay-Z.
Bahkan, sejumlah media musik internasional pun kerap menyematkan album "Meteora", sebagai salah satu album alternatif terbesar dan terbaik dalam sejarah musik dunia.